Sukses

Jokowi Dorong Menteri Tampil di Media, Mahfud Md: Bukan Genit, Bukti Pemerintah Kerja

Mahfud mengatakan, informasi kini tidak hanya disampaikan melalui corong pers. Media sosial menjadi wadah alternatif hal tersebut. Dampak negatif bisa saja mungkin

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud Md mengatakan, Presiden Jokowi tidak pernah membatasi para menteri di kabinetnya untuk berbicara kepada pers. Bahkan, untuk isu sensitif sekali pun, pers menjadi corong utama pemerintah dalam penyampaian informasi kepada masyarakat.

"Arahan presiden kepada kami supaya banyak bicara di pers dalam beberapa kesempatan sidang kabinet, para menteri bicara lah agar rakyat tahu kita bekerja," kata Mahfud saat memberi sambutan pembuka pada Acara Konvensi Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari melalui daring, Selasa (8/2/2022).

Mahfud memastikan, munculnya para menteri ke hadapan publik bukan kegenitan. Melainkan, agar pemerintah bisa mendapat masukan dan kritikan objektif yang memberi arti.

"Bicara di pers itu bukan kegenitan, presiden sendiri tidak pernah melarang, tidak pernah negur menteri, bicaralah agar diketahui masyarakat apa yang sudah dikerjakan karena pers menjadi cermin kita," jelas Mahfud.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soroti Kemunculaan Buzzer

Namun kekinian, informasi tidak hanya disampaikan melalui corong pers. Media sosial menjadi wadah alternatif hal tersebut. Sayangnya, menurut Mahfud, pemerintah kerap mendapat tuduhan soal pemeliharaan buzzer.  Padahal, buzzer atau pendengung adalah mereka yang tidak punya media dan tidak bisa dipertanggungjawabkan pernyataannya.

"Kita lihat kok yang disebut buzzer itu orang yang selalu membela atau ada di pihak pemerintah, seperti si A, si B, si C tapi ada di seberang sana juga ada yang selalu mengkritik kebijakan pemerintah tapi tidak disebut buzzer. Fenomena buzzer ini jangan selalu ditudingkan ke pemerintah," Mahfud memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.