Sukses

JK: Tak Sedikit Isi Ceramah yang Keras untuk Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Hal itu disampaik JK saat saat menerima kunjungan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla atau JK menerima kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (4/2/2022).

Kunjungan ini dilakukan setelah polemik tentang pernyataan BNPT terkait rencana pemetaan masjid, karena diduga terafiliasi dengan paham terorisme.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, mengatakan, kunjungan BNPT ke DMI sebagai silaturahmi dengan JK. Kunjungan tersebut juga untuk merumuskan dan membangun kerja sama strategis antara DMI dan BNPT dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran terorisme.

"Kita berharap antara BNPT dan DMI bisa berjalan sinergi dalam melakukan mitigasi penyebaran paham terorisme melalui tempat-tempat ibadah yang menyampaikan narasi-narasi kekerasan dengan sasaran khususnya usia rentan yakni dikalangan anak muda," kata Boy Rafli usai melakukan pertemuan.

Boy menjelaskan sinergitas sangat dibutuhkan karena akan banyak program langkah mitigasi yang akan dilakukan bersama dengan DMI. Sementara itu, Ketua Umum DMI Jusuf Kalla menjelaskan DMI mendukung penuh upaya BNPT untuk menjadikan terorisme sebagai musuh bersama bangsa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Dia mengakui masjid sering digunakan untuk kegiatan ceramah. Tidak sedikit isi ceramah yang disampaikan berisi pesan bermakna keras.

"Tapi itu dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar. Mungkin dari pendapat lain dianggap terlalu keras," bebernya.

"Saya sarankan, jika ada yang keras-keras seperti itu silakan ditanyakan langsung, karena apa yang disampaikan sesuai tanggung jawabnya sendiri," tambahnya.

Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.