Sukses

Luhut Sebut Mobilitas Warga di Jawa-Bali Mulai Alami Penurunan, Ini Penyebabnya

Luhut berharap penurunan mobilitas masyarakat tersebut dapat terus dipertahankan sampai tiga minggu kedepan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan terjadi tren penurunan mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali pada pekan ini.

Dia menyebut penurunan mobilitas ini kemungkinan terjadi karena periode libur panjang yang telah selesai.

"Berdasarkan data yang kami ambil dari Google Mobility pada pekan ini, mulai terdapat tren penurunan mobilitas di Jawa Bali. Apakah itu mungkin karena selesai libur atau masyarakat kita mulai telah disiplin,"jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

Dia berharap penurunan mobilitas masyarakat tersebut dapat terus dipertahankan sampai tiga minggu ke depan. Selain itu, Luhut memprediksi penurunan mobilitas karena masyarakat yang mulai waspada dengan Covid-19 varian Omicron.

Pemerintah, kata dia, mengapresiasi langkah seluruh masyarakat yang mulai waspada terhadap dampak varian Omicron. Luhut pun mengingatkan masyarakat terus disiplin protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas keluar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan Peduli Lindungi ketika beraktivitas di tempat umum," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klaim Masih Terkendali

Menurut Luhut, kasus harian Covid-19 terus mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik.

"Kenaikan di Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ujar Luhut.

Dia memastikan pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi lonjakan varian Omicron. Luhut menuturkan peningkatan kasus Covid-19 saat ini masih cukup terkendali dibandingkan saat puncak varian Delta pada 2021 lalu.

"Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta," tutur Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.