Sukses

Relawan di Ciamis Deklarasi Dukung Erick Thohir Maju Jadi Capres 2024

Sekjen Balad Erick Thohir, Natsir Amir mengungkapkan salah satu alasan penting pihaknya memutuskan untuk mendeklarasikan Erick Thohir menjadi Capres 2024.

Liputan6.com, Jakarta Relawan Balad Erick Thohir mendeklarasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk maju pada bursa Calon Presiden (Capres) 2024 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (16/2/2022).

Sekjen Balad Erick Thohir, Natsir Amir mengungkapkan salah satu alasan penting pihaknya memutuskan untuk mendeklarasikan Erick Thohir menjadi Capres 2024 adalah pentingnya segera mencari sosok pengganti Presiden Jokowi.

"Kepemimpinan Pak Jokowi telah terbukti menghadirkan banyak perubahan hampir di semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Sekjen Balad Erick Thohir, Natsir Amir, yang dikutip dari Antara.

Natsir menyebutkan perubahan yang dimaksud mulai dari fondasi dasar infrastruktur hingga membangun sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut dia, berbagai capaian sukses telah dilakukan Erick Thohir di BUMN. Dengan semangat transformasi yang menyatukan sejumlah perusahaan (holding) BUMN, terbukti pada tahun pertama 2020 saat menakhodai BUMN ketika terjadi pandemi hebat justru meraup profit Rp30 triliun yang dipersembahkan untuk negara.

Pada tahun 2021, lanjut Natsir, baru sembilan bulan berjalan, BUMN tercatat paling moncer meraih laba Rp 61 triliun yang kemudian digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Sehari sebelumnya, Relawan Balad Erick Thohir juga melakukan deklarasi di Kabupaten Manjalengka, Jawa Barat, Sabtu (15/1). Deklarasi berlanjut di Kabupaten Ciamis yang dikenal sebagai salah satu kabupaten dengan nilai-nilai "rengkuh galuh", nilai kesundaan yang tinggi.

Menurut Natsir, nilai tersebut masih dirasakan sampai saat ini, rengkuh artinya hormat, tidak sombong, dan rendah hati. Rengkuh galuh diartikan sebagai upaya untuk menghormati dan menyanjung budaya masyarakat Tatar Galuh, Kabupaten Ciamis yang penuh dengan falsafah kesundaan kuat.

Deklarasi dilakukan di Ciamis Jawa Barat, karena sejarah gemilang tanah pasundaan terkait dengan sejarah sukses Prabu Siliwangi yang memimpin Kerajaan Pajajaran kala itu.

Menurut Natsir, Kerajaan Pajajaran mengalami puncak kejayaan saat dipimpin Sri Baduga Maharaja. Setelah menyatukan kedua kerajaan, yakni Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Kedua kerajaan ini kemudian disatukan Sri Baduga Maharaja yang bergelar Prabu Siliwangi yang sukses pada masanya.

"Artinya, Prabu Siliwangi memandang penyatuan sangat penting. Kemudian saat ini kita kenal dengan NKRI harga mati, bagaimana nilai-nilai kesatuan menjadi mutlak, itulah kunci sukses menuju negara yang merdeka dan berdaulat," kata Natsir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lanjutkan Agenda Jokowi

Begitu pula Erick Thohir, Natzir mengatakan mengusung Merdeka Berdaulat di BUMN dengan melakukan sejumlah holding atau penyatuan perusahaan BUMN, terbukti berhasil dan mendapatkan banyak apresiasi.

Oleh karena itu, kata Natsir, Erick Thohir perlu melanjutkan agenda besar Presiden Jokowi menjadikan Indonesia negara merdeka secara ekonomi.

Ketua Korda Balad Erick Thohir Kabupaten Ciamis Atep Hendi menyebutkan, Erick Thohir memiliki hubungan kuat dengan masyarakat Jawa Barat karena Ibunda Erick Thohir, yakni Edna Thohir berasal dari Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

"Darah Sunda mengalir deras dari ibunya, Edna Thohir. Ia lahir di Kadipaten, Majalengka," ujar Atep.

Selain itu, kata Atep, Erick Thohir belajar tentang pentingnya menjaga nilai (value) dalam hidup dari ayahnya. Sedangkan dari sang ibu, Erick Thohir mendapatkan kedisiplinan.

Menurut dia, ajaran soal nilai ini sama dengan apa yang dimiliki masyarakat Ciamis dan Priyangan, seperti budaya rengkuh.

"Soal pentingnya nilai ini sama dengan masyarakat Ciamis yang kuat menjaga identitas kesundaannya, seperti budaya rengkuh di mana yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda," kata Atep.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.