Sukses

Terapkan Ganjil Genap saat Akhir Pekan, Ini 6 Titik Check Point di Bogor

Satgas Covid-19 Kota Bogor kembali menerapkan rekayasa lalu lintas di titik-titik ruas jalan yang kerap terjadi kepadatan lalu lintas dan orang mulai akhir pekan ini, Sabtu (15/1/2022) dan Minggu (16/1/2022).

Liputan6.com, Jakarta Satgas Covid-19 Kota Bogor kembali menerapkan rekayasa lalu lintas di titik-titik ruas jalan yang kerap terjadi kepadatan lalu lintas dan orang mulai akhir pekan ini, Sabtu (15/1/2022) dan Minggu (16/1/2022).

Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga dan pertimbangan penambahan kasus Covid-19 varian omicron di DKI Jakarta.

Sejumlah pola telah disiapkan petugas dan akan diterapkan secara situasional di lapangan. Mulai dari ganjil genap, crowd free road hingga pengalihan arus.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kebijakan ini bukan berarti masyarakat tidak boleh sama sekali beraktivitas, namun sebagai upaya untuk mengurangi mobilitas dalam mencegah penyebaran virus Corona varian Omicron.

"Ini gerakan disiplin menahan diri, tetapi kami tetap memperhatikan dimensi ekonomi bagi masyarakat Kota Bogor," kata Susatyo, Sabtu (15/1/2022).

Petugas akan menerapkan kombinasi antara ganjil genap maupun kawasan bebas kerumunan. Berdasarkan hasil pengamatan dalam dua pekan terakhir ini sejumlah ruas jalan dan kawasan bisnis di Kota Bogor kerap mengalami kepadatan kendaraan.

"Sehingga akhir pekan ini perlu kami melakukan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa kita tidak sedang tidak baik-baik saja. Kita harus bersama-sama kembali menguatkan prokes, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," terangnya.

Susatyo menyebutkan, ada enam titik check point yang disiapkan, seperti Bundaran Air Mancur, RM Bumi Aki Pajajaran, Simpang Baranangsiang, Simpang Irama Nusantara atau Jembatan Merah, SPBU Veteran dan Simpang Batutulis.

"Namun pola penempatan titiknya akan disesuaikan dengan dinamika di lapangan, termasuk soal jamnya. Kita lihat nanti perkembangannya, kalau kemarin kita lihat kepadatan di jam 11 siang, jam 1 siang. Kita harus antisipasi di jam itu," ujarnya.

Termasuk di ruas tol, pintu tol dan sebagainya akan terus dipantau peningkatan arus kendaraan dari Jakarta yang masuk ke Kota Bogor.

"Nanti evaluasi mana yang perlu kita kurangi mobilitasnya. Ingat kami tidak membatasi total, bukan penyekatan tetapi ini adalah penerapan untuk menyeleksi, selektif ganjil genap. Ini sudah ada aturannya sesuai level Kota Bogor saat ini, level 2," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lonjakan Akibat Omicron

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan, sejauh ini kasus harian Covid-19 di Kota Hujan masih terkendali. Tercatat hanya ada 9 pasien yang masih dirawat.

"Tapi tetap harus waspada. Tinggal tunggu waktu terjadi penambahan kasus, karena Omicron di Jakarta sudah naik. Karena itu kami semaksimal mungkin berikhtiar untuk menahan laju itu," ungkap Bima.

Bima berharap kebijakan penerapan ganjil genap ini menjadi pesan bagi warga Kota Bogor maupun warga lain yang hendak mengunjungi Kota Bogor untuk tetap waspada, karena Covid-19 belum usai.

"Jadi, ganjil genap ini bukan fokus untuk mengurangi kemacetan tapi untuk mengurangi mobilitas warga dan mengantisipasi omicron," ujar Bima.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.