Sukses

Cerita Kepanikan di Gedung KY saat Gempa Guncang Jakarta

Gempa magnitudo 6,7 yang berpusat di Sumur, Banten terasa hingga DKI Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah karyawan perkantoran, tak terkecuali pegawai KY, berhamburan menyelamatkan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa magnitudo 6,7 yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten juga dirasakan kuat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Banyak warga yang panik dan berhamburan keluar ruangan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. 

Kondisi tersebut juga dialami sejumlah pegawai Komisi Yudisial (KY) di Jakarta Pusat. Salah satu pegawai KY bernama Boim mengatakan, terjadi kepanikan saat Jakarta diguncang gempa sore ini. Kala itu, Boim tengah berada di lantai 6 gedung tersebut.

"Kita lari lewat tangga darurat, saya pastikan semua sudah turun dulu baru saya yang turun," kata Boim kepada Liputan6.com, Jumat (14/1/2022).

Boim membagikan bukti rekaman video kepanikan pegawai KY saat gempa terjadi. Terlihat, satu per satu pegawai KY turun melewati tangga darurat.

"Gempa.. gempa," kata Boim meniru suara para pegawai yang panik berlarian.

Sesampainya di lantai dasar, Boim melihat para rekan kerjanya sudah berada di bawah. Dia memastikan, kondisi di Gedung KY aman terkendali.

Sebagai informasi, gempa yang mengguncang Jakarta berkekuatan magnitudo 6,7. Sumber gempa ada di wilayah Banten dengan koordinat 7,01 Lintang Selatan, 105,26 Bujur Timur atau 52 km arah barat daya dari kawasan Sumur. BMKG memastikan gempa tak berpotensi tsunami.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BMKG Mutakhirkan Gempa Banten

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memutakhirkan kekuatan gempa yang berpusat di Sumur, Banten menjadi magnitudo 6,6.

"Jadi yang pertama terbaca 6,7 kemudian dengan lebih banyak data masuk ter-update 6,6," tutur Dwikorita saat konferensi pers daring, Jumat (14/1/2022).

Data terbaru BMKG menunjukkan, titik pusat gempa berlokasi di laut dengan jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman 40 kilometer.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Samudra Indo-Australia, menunjang ke bawah lempeng Benua Eurasia atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang menerus hingga ke Nusa Tenggara," jelas dia.

Lebih lanjut, dampak dari gempa Banten tersebut yaitu guncangan yang terasa di sejumlah tempat, antara lain daerah Cikeusik dan Panimbang, Labuan dan Sumur, Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor,  Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, dan Anyer. Keseluruhannya terasa nyata hingga masyarakat berhamburan keluar ruangan.

"Kemudian Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu," ucap Dwikorita menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.