Sukses

Gratiskan Vaksin Booster, Pemerintah Dinilai Ingin Pastikan Rakyat Selamat

Darul meminta pemerintah daerah cepat merespons keputusan Presiden dengan memacu capaian vaksinasi di wilayah masing-masing, terutama bagi daerah yang belum mencapai 70% vaksin pertama dan 60% vaksin kedua.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Presiden Jokowi menggratiskan suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster mendapat respons positif. Program ini membuktikan pemerintah ingin memastikan rakyat selamat dan penularan virus bisa terkendali.

"Saya menyambut baik keputusan Presiden untuk menggratiskan vaksin booster kepada seluruh masyarakat,” kata anggota Komisi IX DPR Darul Siska kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).

Darul berharap, seluruh masyarakat mendukung program ini dengan segera vaksin saat gilirannya tiba. "Saya berpendapat bahwa keputusan ini tepat sekali agar kita terhindar dari pandemi gelombang ketiga, apalagi ada ancaman varian baru Omicron,” katanya.

Dia juga meminta pemerintah daerah cepat merespons keputusan Presiden dengan memacu capaian vaksinasi di wilayah masing-masing, terutama bagi daerah yang belum mencapai 70% vaksin pertama dan 60% vaksin kedua. 

Menurut dia, pemerintah ingin memastikan agar masyarakat Indonesia bisa segera keluar dari pandemi. Jangan ada lagi polemik mengenai vaksin.

"Yang penting masyarakat harus sehat, dengan sehat bisa kembali produktif di segala sektor kehidupan, sehingga ekonomi tumbuh dan pulih,” pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Hanya Tugas Pemerintah

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan pemda menjadi salah satu komponen penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di daerah masing-masing. Kelompok masyarakat juga bisa berperan meningkatkan capaian vaksinasi.

Perlu diingat bahwa ini bukan hanya tugas pemerintah saja. Setiap komponen masyarakat juga harus mendukung program vaksinasi ini,” kata Ardiansyah Bahar.

Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani sepakat bahwa pemda menjadi kunci sukses pelaksanaan program vaksin Covid-19.

"Pemda harus mengetahui daerah atau warga yang belum mendapatkan vaksin, sehingga diperlukan percepatan distribusi vaksin karena vaksin memiliki kadaluarsa, jadi harus segera bisa didistribusikan pada kelompok yang memerlukan vaksin,” kata Laura.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.