Sukses

Sisa 8 Bulan, Wagub DKI Sebut Akan Tuntaskan Janji Politik Anies Baswedan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bersama Anies Baswedan akan menyelesaikan sejumlah janji politiknya sebelum menyelesaikan tugasnya pada Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bersama Anies Baswedan akan menyelesaikan sejumlah janji politiknya sebelum menyelesaikan tugasnya pada Oktober 2022.

"Sisa waktu yang ada ya delapan bulan ke depan kita pastikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah disepakati dengan DPRD akan kita tuntaskan ya sesuai dengan visi misi program," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (7/1/2022) malam.

Sementara itu, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, bahwa setelah tahun 2020, pelaksanaan pilkada akan digelar serentak secara keseluruhan pada 2024. Nantinya kekosongan jabatan dari Oktober 2022 sampai 2024 akan diisi oleh penjabat sementara.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyatakan pihaknya mencatat sebanyak enam program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjadi sorotan selama tahun 2021.

Yakni mulai dari penanganan banjir hingga penyelenggaraan Formula E. Kata dia, ada tiga program kerja Anies yang tidak dijalankan.

"Sebut saja normalisasi sungai, rumah DP nol rupiah, dan OK-OCE. Tiga hal itu realisasinya jalan di tempat tahun ini," kata Gembong di Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Gembong menjelaskan normalisasi untuk pencegahan banjir di Ibu Kota belum pernah dikerjakan sejak tahun 2018. Namun, dia menyatakan Pemprov DKI justru melaksanakan program sumur resapan yang menghabiskan anggaran hingga Rp 411 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jauh dari Harapan Rakyat

Dia menyatakan pembangunan sumur resapan tidak memperhatikan sejumlah aspek. Kemudian mengenai rumah DP nol rupiah hanya terealisasi sebanyak 967 unit pada tahun 2021.

Lalu untuk program Oke-Oce pada tahun 2021 baru 6.000 dari 281.812 UMKM yang berhasil mendapatkan akses permodalan.

"Ini jauh dari harapan rakyat Jakarta, karena waktu itu program ini justru yang digadang-gadang orang mampu menyerap tenaga kerja," paparnya.

Selanjutnya, Gembong juga menyatakan terdapat beberapa program yang tidak berjalan. Yaitu pembangunan LRT dan rehabilitasi total bangunan sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.