Sukses

Mantan Jurnalis Televisi Terpilih Pimpin Asosiasi Silat Betawi

Jusrin Sjarif, mantan jurnalis televisi, terpilih menggantikan H. Anwar Albatawi, yang wafat karena Covid-19 pada pertengahan Juli lalu.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) akhirnya punya ketua umum baru, setelah wafatnya Ketua Umum Astrabi H Anwar Albatawi pada 26 Juli tahun lalu.

Ketua Umum baru itu adalah H Yusron Sjarief, berdasarkan hasil Musyawarah Istimewa Astrabi pada Rabu (5/1) di Gedung RMB Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

H Yusron Sjarief yang biasa disapa Bang Ucon, bukan nama asing di kalangan pesilat. Mantan jurnalis TV ini merupakan salah satu orang di balik keberhasilan pencak silat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2019 silam.

Musyawarah Istimewa itu dihadiri oleh Dewan Pembina Astrabi H Beky Mardani, Dewan Penasihat Abu Sadeli, jajaran dewan pengurus pusat Astrabi, dan para ketua atau perwakilan koordinator wilayah Astrabi di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).

Dewan Pembina Astrabi Beky Mardani dalam sambutannya mengharapkan Pengurus Pusat Astrabi tetap solid dan kompak, melanjutkan amanah dan perjuangan almarhum H Anwar Albatawi yang mempunyai cita-cita mulia yakni menjadikan silat tradisi berprestasi baik di level lokal, domestik, maupun internasional.

"Selain itu, Astrabi harus siap melanjutkan program-program yang belum sempat terlaksana akibat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir," ujar H Beky dalam keterangan persnya, Kamis (6/1).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi memajukan seni maen pukulan Betawi

H Beky Mardani yang juga Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) mengingatkan agar Astrabi mempersiapkan diri mengawal dan menjadikan silat atau maen pukul Betawi sebagai ekstrakulikuler sekolah-sekolah di Jakarta. Ini sejalan dengan muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah di Provinsi DKI Jakarta.

Yusron Sjarief usai terpilih menegaskan bahwa dengan dinyatakan silat sebagai WBTB oleh UNESCO, Astrabi akan ikut mewarnai wajah warisan budaya tak benda asal Indonesia ini. "Karena itu, Astrabi harus tampil sesuai dengan marwahnya sebagai bagian budaya Betawi dan Indonesia yang sebenarnya."

Pencak silat sendiri secara umum sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Bukan Benda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, pada 9-14 Desember 2019.

Sementara Astrabi berdiri didahului dua kegiatan besar, yakni Lebaran Pendekar Betawi pada 2015 dan Pagelaran 1.000 pangsi 2016. Kedua event yang berlokasi di Bundaran HI, Kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, itu mampu menggalang ratusan perguruan silat tradisi Betawi yang ada di Jabodetabek.

Khusus silat tradisi Betawi, menurut buku Maen Pukulan Khas Betawi karya GJ Nawi, disebutkan ada 317 aliran main pukulan ( silat) Betawi. Beberapa aliran telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seperti silat Mustika Kwitang, silat Pusaka Djakarta, silat Troktok, dan silat Sabeni Tenabang, silat Beksi, dan silat Cingkrik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.