Sukses

Cak Imin Sebut Indonesia Perlu Perbaiki SDM untuk Jadi Negara Maju

Cak imin menyebut ada sejumlah langkah yang harus dilakukan Indonesia untuk menjadi negara maju.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak imin menyebut ada sejumlah langkah yang harus dilakukan Indonesia untuk menjadi negara maju. Salah satunya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ikut pengembangan teknologi.

Hal tersebut disampaikannya dalam pidato awal tahun 2022 bertajuk 'Peta Jalan Indonesia Maju' yang dilakukan secara daring.

"Rencana aksi harus tegak lurus untuk mewujudkan perintah UUD 45 dan keadilan sosial agar semua warga Indonesia memiliki aset dan kekayaaan, usaha dan bisnis, dan memiliki rumah. Juga agar semua petani dan nelayan berdaya memiliki modal usaha dan sarana untuk bekerja," kata Cak Imin dalam keterangannya, Senin (3/1/2022).

Dia menyebut, untuk menurunkan ketimbangan antara kaya dan miskin, maka perlu adanya program bahwa karyawan di perusahaan swasta bisa memiliki sahamnya.

Selain itu, perlu ada subsidi modal kerja bagi petani dan nelayan dengan bunga nol persen, serta jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan bagi pekerja migran dan keluarganya.

"Konsesi lahan dan pertanian untuk organisasi sosial keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah seperti yang dilansir oleh Presiden Jokowi. Juga subsidi perumahan bagi PNS/TNI/Polri dan semua warga termasuk pekerja migran Indonesia," kata Cak Imin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Lainnya

Cak Imin melihat, dalam upaya memperbaiki SDM perlu ada pengembangan lebih dari Kartu Prakerja, kemudian didukung pemberian beasiswa di semua jenis profesi.

"Juga diperlukan UU Pengembangan SDM, kemitraan antara industri dan pelatihan kerja atau vokasi," kata dia.

yang terakhir, Indonesia perlu segera melakukan pengembangan riset dan aplikasi teknologi untuk memupuk dan menciptakan teknologi baru guna mengurangi ketergantungan modal ilmiah dan teknologi dari pasar internasional.

Ada sejumlah cakupan sektor prioritas dalam langkah ini, termasuk energi baru dan terbarukan, teknologi hidrogen untuk energi untuk transportasi dan mobil listrik, teknologi pengolah produk pertanian seperti kopi, kakao, ikan, dan lainnya. "Juga diperlukan alih teknologi untuk produksi alat alat kesehatan dan obat-obatan," kata Cak Imin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.