Sukses

5 Fakta Terkait Giring Ganesha yang Jadi Sorotan Lantaran Kuliah DO

Giring Ganesha, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belakangan ini kembali menjadi sorotan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Giring Ganesha, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belakangan ini kembali menjadi sorotan masyarakat.

Hal itu lantaran warganet menelisik rekam jejak Giring Ganesha di dunia akademisi. Terungkap, Giring diketahui sebagai mahasiswa yang di-drop out (DO) oleh kampusnya. Hal tersebut dicuit akun @EnggalPamukty di Twitter pada Senin 27 Desember 2021.

"DO kuliah jadi OD @Giring_Ganesha Tepat julukan yg disematkan oleh bg @GeiszChalifah Grinning face with smiling eyesFlag of Indonesia," tulisnya.

Akun tersebut juga membagikan hasil penelusurannya di website https://pddikti.kemdikbud.go.id terkait status Giring sebagai mahasiswa Universitas Paramadina.

Giring dinyatakan dikeluarkan alias drop out dari Universitas Paramadina pada semester ganjil tahun 2011 silam.

Sebelum akhirnya warganet menilisik Giring, ia melontarkan sindiran yang diduga ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sindiran itu diungkapkan Giring eks Nidji dalam orasi politik di perayaan ulang tahun ke-7 PSI, 22 Desember 2021.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan sindiran itu di hadapan Presiden Joko Widodo, yang ikut menghadiri acara tersebut.

"Kemajuan kita akan terancam, jika kelak orang yang akan menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA," kata dia berapi-api.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara PSI Ariyo Bimma menyatakan seharusnya netizen menyerang argumen Giring, bukan menyerang pribadinya.

"Saya heran mengapa tanggapannya menjadi ad hominem? Mengapa tidak didebat saja argumentasi PSI mengenai pemimpin 2024? Apakah ini karena apa yang disampaikan Giring tidak bisa dibantah sehingga harus masuk ke soal-soal seperti ini?,” kata Ariyo saat dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

Berikut 5 fakta terkait Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang kembali menyita perhatian masyarakat dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Berawal dari Kritik Anies Baswedan

Giring Ganesha jadi perbincangan karena melontarkan sindiran yang diduga ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sindiran itu diungkapkan Giring eks Nidji dalam orasi politik di perayaan ulang tahun ke-7 PSI, 22 Desember 2021.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan sindiran itu di hadapan Presiden Joko Widodo, yang ikut menghadiri acara tersebut.

"Kemajuan kita akan terancam, jika kelak orang yang akan menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA," kata dia berapi-api.

"Dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada. Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," kata Giring yang disorot warganet karena menduga menyampaikan kalimat tersebut untuk menyindir Anies.

 

3 dari 6 halaman

2. Warganet Balas Kritik

Warganet di jagat maya memberi kritik pedas bagi pelantun lagu "Laskar Pelangi" dan "Jangan Lupakan" saat berorasi di hadapan Presiden Joko Widodo.

Sampai-sampai, warganet menelisik rekam jejak suami Cynthia Riza di dunia akademisi.

Giring bahkan diketahui sebagai mahasiswa yang di-drop out (DO) oleh kampusnya. Hal ini dicuit akun @EnggalPamukty di Twitter pada Senin 27 Desember 2021.

"DO kuliah jadi OD @Giring_Ganesha Tepat julukan yg disematkan oleh bg @GeiszChalifah Grinning face with smiling eyesFlag of Indonesia," tulisnya.

 

4 dari 6 halaman

3. Terbukti Drop Out saat Anies Baswedan Jadi Rektor

Akun tersebut juga membagikan hasil penelusurannya di website https://pddikti.kemdikbud.go.id terkait status Giring sebagai mahasiswa Universitas Paramadina.

Di kampus yang pernah dipimpin Anies Baswedan sebagai rektor, Giring mengambil jurusan Hukum Internasional.

Anies Baswedan menjadi rektor Universitas Paramadina sejak Mei 2007. Diketahui, saat Giring mengenyam pendidikan di Universitas Paramadina, Anies masih berstatus sebagai rektor di kampus tersebut.

Giring dinyatakan dikeluarkan alias drop out dari Universitas Paramadina pada semester ganjil tahun 2011 silam.

 

5 dari 6 halaman

4. Kritik Warganet Disayangkan PSI

Menanggapi hal tersebut, juru bicara PSI Ariyo Bimma menyatakan seharusnya netizen menyerang argumen Giring, bukan menyerang pribadinya.

"Saya heran mengapa tanggapannya menjadi ad hominem? Mengapa tidak didebat saja argumentasi PSI mengenai pemimpin 2024? Apakah ini karena apa yang disampaikan Giring tidak bisa dibantah sehingga harus masuk ke soal-soal seperti ini?,” kata Ariyo saat dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

Ariyo menyebut seorang yang tidak kuliah bukan berarti tidak bisa menjadi pemimpin.

"Apakah seseorang yang tidak selesai kuliah tidak dapat menjadi pemimpin? Tidak boleh mengajukan kriteria pemimpin yang diinginkannya?," kata dia.

 

6 dari 6 halaman

5. Beri Contoh Orang DO Tapi Sukses

Ariyo lantas mencontohkan bos Facebook Mark Zuckenberg hingga nama tenar lain yang juga DO namun sukses.

"Tidak selalu ada korelasi antara pendidikan dan kepemimpinan. Bila benchmarknya negara demokrasi lain, John F Kennedy juga tidak selesai sekolahnya. Pilihan-pilihan seperti ini biasa dalam kehidupan anak muda," ucap dia.

"Mark Zuckenberg saja salah satu orang terkaya di dunia pernah DO, Bill Gates pun pernah di DO. Tidak ada yang bilang Zuck dan Gates bodoh, tapi mereka punya prioritas pada suatu masa dalam hidupnya," sambung Ariyo.

Ariyo berdalih, pada tahun 2011 itu, Giring sedang sangat sibuk dengan karier musiknya.

"Ketika itu juga aktivitas di musik Giring sedang banyak-banyaknya. Wajar ketika anak muda sudah mengenal uang, independen, dan mandiri harus memilih prioritas. Giring Ganesha punya harapan agar anak muda Indonesia, terutama yang berhasil menyelesaikan kuliahnya, sudah punya rencana dan prioritas juga. Agar harapan harapan orangtua mereka yang menyekolahkan tidak sia-sia," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.