Sukses

Dokumen Kependudukannya Jadi Bungkus Gorengan, Begini Reaksi Susi Pudjiastuti

Foto yang diduga dokumen kependudukan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi bungkus gorengan beredar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Foto yang diduga dokumen kependudukan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi bungkus gorengan beredar di media sosial. Banyak masyarakat yang memberi tahu peristiwa tersebut ke Susi lewat twitter. 

Menanggapi hal tersebut, Susi Pudjiastuti pun membalasnya lewat akun twitter pribadinya @susipudjiastuti. Dalam unggahannya Susi menyebut peristiwa tersebut sudah biasa terjadi dan tidak tahu harus protes ke mana. 

"Kawan2 beberapa hari ini saya dimention, DM dll.. semua tanya apa pendapat sy ttg hal ini? Sy harus berpendapat apa? Hal seperti ini bukannya sudah biasa terjadi ? Protes kemana?  ke siapa ?setiap hari kita dapat WA Pinjol, investasi, promo dll.. semua tahu nomor kita data kita.. so," kata Susi melalui akun twitter pribadinya, Senin (27/12/2021).

Sementara itu, Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh membenarkan dokumen yang beredar itu merupakan dokumen kependudukan yang dirilis Dinas Dukcapil. Dokumen itu, menurut Zudan mestinya dipegang oleh masyarakat, bukan dinas.

"Dokumen tersebut adalah dokumen yang dibuat oleh Disdukcapil yang berupa surat keterangan yang diberikan dan dipegang oleh masyarakatnya. Pada prinsipnya semua dokumen yang ada NIK dan nomor KK harus disimpan dengan baik oleh setiap pihak yang berkepentingan," katanya, Senin (27/12/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saran Dukcapil

Dukcapil pun menyarankan agar surat keterangan kependudukan yang sudah tak terpakai dimusnahkan, bukan malah dibuang begitu saja.

"Surat keterangan itu kan untuk penduduk, bila sudah tidak dipakai dimusnahkan oleh penduduknya biar aman," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.