Sukses

Tjahjo Kumolo Puji KPK Tangkap 2 Menteri, ICW: Tingkat Literasi Pejabat Masih Rendah

Menurut ICW, kinerja sebuah lembaga penegak hukum tidak bisa hanya dinilai dari penangkapan dua menteri saja.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) melayangkan kritik ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo. Kritik dilayangkan ICW lantaran Tjahjo memuji kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli lantaran sudah menangkap dua menteri kabinet Joko Widodo.

"Pernyataan Menpan-RB Tjahjo Kumolo, yang mengapresiasi kinerja KPK di bawah komando Firli Bahuri dengan mendasarkan OTT dua menteri membuktikan tingkat literasi pejabat di Indonesia masih sangat rendah," ujar peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).

Menurut Kurnia, kinerja sebuah lembaga penegak hukum tidak bisa hanya dinilai dari penangkapan dua menteri saja. Namun harus juga dilihat bagaimana penegak hukum bekerja dalam mengusut dan memuntaskan kasus dua menteri tersebut.

"Padahal, kalau saja ia mau membaca dan melihat kualitas penanganan perkara dua menteri tersebut, maka sebenarnya hasilnya sangat buruk. Bahkan terkesan pimpinan KPK enggan untuk memproses hukum perkara suap ekspor benih lobster dan pengadaan bansos sembako di Kementerian Sosial," kata Kurnia.

Terkait kasus menteri Keluatan dan Perikanan Edhy Prabowo, menurut Kurnia, KPK hanya menuntut 5 tahun penjara. Padahal, pasal yang disangkakan terhadap Edhy memungkinkan KPK menuntut hukuman maksimal, yakni 20 tahun penjara.

Sedangkan untuk perkara Meteri Sosial Juliari Peter Batubara, menurut Kurnia banyak kejanggalan. Pertama soal penggeledahan yang memakan waktu lama. Kemudian KPK juga tidak memanggil dan memeriksa sejumlah saksi yang dinilai relevan dalam pengusutan perkara suap bansos ini.

Tak hanya itu, Kurnia juga melihat KPK enggan mengembangkan kasus tersebut. Menghilangkan sejumlah nama politisi dalam surat dakwaan, hingga tuntutan yang tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat. Selain itu, penyidik-penyidik yang menangani dua perkara itu juga diberhentikan melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari KPK terkait OTT Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara?," kata Kurnia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tjahjo Kumolo Puji KPK

Sebelumnya, Tjahjo Kumolo memuji kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri. Pujian dilayangkan lantaran KPK berani menangkap dua menteri Joko Widodo alias Jokowi.

"Jarang dalam satu periode, dua menteri tertangkap OTT," ujar Tjahjo dalam acara Launching Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) secara virtual, Kamis (23/12/2021).

Dua menteri Jokowi yang ditangkap tim penindakan lembaga antirasuah dalam operasi tangkap tangan (OTT) yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Menurut Tjahjo, keberanian KPK di bawah Firli Bahuri perlu diapresiasi. Pasalnya, tindakan Firli sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah giat memberantas tindak pidana korupsi.

"KPK dipimpin oleh Pak Firli ini sudah menunjukkan hasil-hasil yang sangat signifikan," kata Tjahjo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.