Sukses

8 Fakta Kasus Ibu Muda Mengaku Diperkosa, tapi Ternyata Hanya Bohong

Ibu muda berinisial Z di Rokan Hulu, Riau, mengaku telah diperkosa oleh empat pria yang merupakan teman suaminya beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Ibu muda berinisial Z di Rokan Hulu, Riau, mengaku telah diperkosa oleh empat pria yang merupakan teman suaminya beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pengakuan Z, ia mengalami perbuatan tak senonoh dari teman suaminya itu sejak Agustus hingga Oktober 2021 lalu.

Akan tetapi, belum lama ini diketahui, rupanya Z telah berbohong dengan mengaku telah diperkosa oleh empat pria teman sang suami.

Kepada wartawan, Z mengaku kebohongan menjadi korban pemerkosaan merupakan ulah suaminya, Surya.

Selama ini, Z mengaku sering diintimidasi oleh sang suami untuk selalu berbohong di hadapan penyidik.

"Saya mendapatkan kekerasan (dari suami) dan anak saya," ujar Z, Selasa, 21 Desember 2021.

Tak hanya itu, menurut Z, dirinya juga mendapatkan ancaman pembunuhan dari suami jika menolak berbohong kepada polisi.

Berikut sederet fakta terkait ibu muda berinisial Z yang mengaku telah diperkosa oleh empat pria yang merupakan teman suaminya beberapa waktu lalu dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Akui Telah Berbohong, Cerita Perkosaan Hanya Rekayasa

Ibu muda berinisial Z yang mengaku menjadi korban pemerkosaan di Rokan Hulu, Riau, mengaku telah berbohong. Pengakuan telah diperkosa empat pria yang juga teman suaminya itu tak lebih hanya rekayasa.

Kepada wartawan, Z mengaku kebohongan menjadi korban pemerkosaan merupakan ulah suaminya, Surya.

Selama ini, Z mengaku sering diintimidasi oleh sang suami untuk selalu berbohong di hadapan penyidik.

"Saya mendapatkan kekerasan (dari suami) dan anak saya," ujar Z, Selasa, 21 Desember 2021.

 

3 dari 9 halaman

2. Z Mengaku Diancam Dibunuh Suaminya

Pengakuan Z, dirinya bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan dari suami jika menolak berbohong kepada polisi. Ancaman serupa juga dialamatkan ke anaknya jika Z menolak.

"Saya pikir kalau ikut suami saya akan baik-baik saja, saya tidak dipukul lagi, saya tidak dimarahi lagi," kata Z.

 

4 dari 9 halaman

3. Tak Tahu Alasan Suaminya Pilih Empat Temannya

Tuduhan pemerkosaan ini berawal dari hilangnya telepon sang suami. Surya lalu menuding telepon itu telah diambil Andika.

Nama ini merupakan orang yang dilaporkan Z ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan.

Setelah Andika, menyusul lagi laporan terhadap tiga pria lainnya. Ibu rumah tangga ini tidak tahu kenapa suaminya menyasar empat pria itu.

"Saya enggak tahu kalau itu, dia menyuruh saya buat laporan pemerkosaan dan berbohong," tegas Z.

 

5 dari 9 halaman

4. Pengakuan Z, Suami Langsung Membantah

Selama berumah tangga dengan Surya, Z mengaku sering mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga. Z mengaku pernah dipukul pakai besi, pakai kayu, hingga gitar sampai pecah.

Z menyebut Surya merupakan pria temperamental, sering marah-marah tanpa sebab. Apalagi kalau Z tidur duluan, sehingga Surya memaksa bangun lagi dengan kekerasan.

Puncaknya, Surya menuduh Z selingkuh dengan Andika hingga muncul rekayasa diperkosa oleh nama tersebut dan tiga pria lainnya.

"Padahal, selama ini saya di rumah saja, jagain anak, jagain kedai, kalau keluar main ke rumah kakak, itu saja," jelas Z.

Sementara Surya yang mendengar pengakuan Z langsung kaget. Dia berdiri dan meninggalkan sebuah ruangan sambil marah-marah.

"Sudah gila dia itu," tegas Surya.

 

6 dari 9 halaman

5. Minta Maaf dan Siap Hadapi Konsekuensinya

Z pun meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya dengan berbohong mengaku telah diperkosa oleh empat pria.

"Saya meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan bapak polisi, Polres Rokan Hulu dan Polsek Tambusai Utara," kata Z didampingi kuasa hukumnya, Andri Hasibuan SH dan Fernando Hutagalung.

Z juga meminta maaf Andri Hasibuan dan Fernando Hutagalung karena telah berbohong.

Permintaan maaf juga diutarakan kepada Ateng dan keluarga Bahrin yang sudah dilaporkan Z ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan.

"Kesalahan saya merugikan banyak orang, saya meminta maaf sebesar-besarnya," kata Z.

Z sadar dengan pengakuannya ini, begitu juga dengan konsekuensi kedepannya. Termasuk bila para pria yang pernah dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan melaporkan pencemaran nama baik.

"Insyaallah saya siap, ini kesalahan saya," ucap Z.

 

7 dari 9 halaman

6. Akui Kebohongan Tanpa Tekanan, Pengacara Sudah Endus Kecurigaan

Z menyatakan pengakuannya ini tidak berdasarkan tekanan dari pihak mana pun, termasuk penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau yang menangani kasus ini.

Z juga mengaku tidak mendapat tekanan dari keluarga empat pria yang dilaporkannya ke polisi.

"Saya tidak mau bohong lagi karena banyak orang yang peduli sama saya, saya kasihan sama anak," ucap Z.

Sementara itu, kebohongan Z kepada penyidik akhirnya tak terelakkan setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menggunakan alat deteksi kebohongan.

Penggunaan alat ini karena Z selalu mengubah keterangan.

"Ya, karena alat itu (usai diperiksa dengan alat deteksi kebohongan," kata Z.

Sementara itu, dua kuasa hukum Z, Andri Hasibuan dan Firnando Hutagalung menyebut dugaan kebohongan Z sudah tercium sejak kasus ini diambil alih oleh Polres Rokan Hulu.

Selanjutnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau ikut terlibat menggunakan kriminal sistem investigasi. Sejumlah alat digunakan sehingga tidak ada yang bisa mengelak.

"Jadi sejak di Polres, dilakukan tracing hingga akhirnya terungkap," kata Andri.

 

8 dari 9 halaman

7. Kasus di-SP3, Korban Kebohongan Dipulangkan

Penyidik Polres Rokan Hulu membebaskan Ad dari penjara. Pria asal Kecamatan Mahato itu sebelumnya dituduh ibu rumah tangga (IRT) inisial Z sebagai pelaku pemerkosaan dan penyebab kematian anaknya.

Belakangan, ibu muda itu menyatakan dirinya telah berbohong. Perempuan 19 tahun tersebut mengaku merekayasa kejadian yang dialami karena tekanan dari suaminya.

"Penyidik sudah menangguhkan penahanan Ad," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Komisaris Besar Sunarto, Rabu siang, 22 Desember 2021.

Menurut Sunarto, kasus yang menjerat Ad ini sudah dihentikan. Penyidik Polres Rokan Hulu bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum sudah melakukan gelar perkara.

"Kasusnya dihentikan atau SP3 setelah gelar perkara, diikuti juga oleh Kabag Wasidik," jelas Sunarto.

Sunarto menjelaskan, Polda Riau dan Polres Rokan Hulu membentuk tim untuk mengusut laporan Z terkait pemerkosaan. Kasus yang awalnya ditangani Polsek Tambusai Utara ini kemudian ditelusuri lebih dalam.

Saat pendalaman itu, tim gabungan menemukan kejanggalan. Di antaranya ketidaksesuaian tempat kejadian perkara yang dituturkan Z, kemudian keterangan sejumlah saksi.

 

9 dari 9 halaman

8. Kuasa Hukum Z Kesal

Advokat Andri Hasibuan dan Firnando Hutagalung terlihat kesal setelah mengetahui ibu rumah tangga inisial Z merekayasa pemerkosaan.

Pasalnya, selain habis tenaga, keduanya juga memfokuskan pikiran agar kasus yang menghebohkan Riau dalam beberapa pekan terakhir berlanjut.

Andri menyebut harus bolak-balik dari Jakarta ke Riau, mulai dari Pekanbaru hingga ke Rokan Hulu, untuk mendampingi Z.

Apalagi perempuan 19 tahun itu mengaku menjadi korban pemerkosaan dan anaknya meninggal karena dibanting oleh pelaku Ad.

"Bahkan saat saya sidang di Jakarta, saya sempatkan angkat telepon ibu itu," cerita Andri.

Awalnya, Andri dan rekannya Firnando percaya bahwa Z sudah menjadi korban pemerkosaan di Rokan Hulu. Pernah sempat curiga karena keterangan Z selalu berubah tapi Andri mencoba percaya.

Kepercayaan Andri kian kuat setelah suami Z, Sy, pernah mengutarakan niat akan meminum racun bersama istri dan anaknya. Pasalnya Sy mengatakan sudah kehabisan akal agar kasus ini naik saat semua orang ragu.

"Siapa yang enggak percaya, mau minum racun sekeluarga dia," kata Andri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.