Sukses

Korban Meninggal Bencana Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 51 Orang

Jumlah warga yang mengungsi akibat bencana erupsi Gunung Semeru sejauh ini tercatat berjumlah 10.395 jiwa dan tersebar di 410 titik pengungsian.

Liputan6.com, Jakarta - Korban meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru kini bertambah menjadi 51 jiwa. Hal tersebut berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021, pukul 18.00 WIB.

"Mencatat korban meninggal bertambah 1 jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa," tutur Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (22/12/2021).

Menurut Muhari, korban yang meninggal duina tersebut merupakan warga yang sebelumnya mengalami luka bakar dan menjalani perawatan.

"Selain jumlah korban meninggal, Posko mencatat lima potongan tubuh ditemukan di lokasi terdampak," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Pengungsi

Sementara itu, lanjut Muhari, jumlah warga yang mengungsi sejauh ini tercatat berjumlah 10.395 jiwa dan tersebar di 410 titik pengungsian.

Adapun lokasi pengungsi terkonsentrasi di tiga kecamatan yakni 17 titik di Pasirian dengan 1.746 jiwa, 21 titik di Candipuro dengan 4.645 jiwa, dan delapan titik di Pronojiwo dengan 1.077 jiwa.

"Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang, sedangkan di luar kabupaten tersebut pengungsian berada di Kabupaten Malang sembilan titik 341 jiwa, Blitar satu titik tiga jiwa, Jember tiga titik 13 jiwa dan Probolinggo satu titik 11 jiwa. Posko terus memutakhirkan data pengungsian akibat dampak erupsi Semeru," kata Muhari.

 

 

3 dari 3 halaman

Relokasi Warga

Muhari menyatakan, salah satu prioritas posko di masa tanggap darurat perpanjangan kedua yaitu penyiapan lahan relokasi. Pihak posko dan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara atau huntara.

"Dua lokasi telah dipilih menjadi relokasi warga terdampak erupsi, yaitu di Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro di Kecamatan Pronojiwo. Lokasi relokasi telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui surat keputusan Nomor 1256/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2021. Area yang diperuntukkan untuk relokasi seluas total 90,98 hektare," Muhari menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.