Sukses

Tantangan di Balik Peran Orang Tua Dampingi Anak Belajar Online

Bicara tentang belajar online, tentunya hal ini bukan hanya menantang bagi anak, tapi juga orang tua.

Liputan6.com, Jakarta Pada Maret 2020, kasus Covid-19 pertama kali terjadi di Indonesia. Sejak saat itu, makin banyak orang yang terpapar virus tersebut dan membuat Pemerintah 

Sejak pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020, seluruh tatanan kehidupan berubah drastis. Agar kehidupan dapat terus berlanjut, perlu ada penerapan atau cara baru, tak terkecuali di ranah pendidikan. 

Alhasil, sekolah pun mulai menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengandalkan teknologi internet. Sejak saat itu, aktivitas belajar mengajar dilakukan secara online. Dengan penerapan cara baru ini, orang tua pun memiliki peran layaknya guru, yaitu mendampingi anak-anak mereka saat belajar. 

Ya, orang tua dituntut untuk lebih terlibat dalam proses belajar mengajar di rumah. Tak hanya itu saja, orang tua juga harus lebih intens berkomunikasi dengan guru, untuk mengetahui sekaligus melaporkan perkembangan anaknya. 

Nah, bicara tentang belajar online, tentunya hal ini bukan hanya menantang bagi anak, tapi juga orang tua. Bagi orang tua yang bekerja misalnya, mereka harus memainkan peran ganda dalam satu waktu, yaitu bekerja sekaligus memantau sang anak ketika belajar online. 

Berkaitan dengan tersebut, terungkap bahwa ada sekitar (56%) dari orang tua kurang sabar dalam mendampingi dan menangani kemampuan anak dalam konsentrasi saat belajar. Jumlah tersebut diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Tanoto Foundation, seperti dikutip dari laman BPK RI. 

Selain itu, diketahui juga, tak sedikit orang yang mulai merasa stres karena selalu berkutat dengan hal yang sama, seperti memastikan anak-anaknya mendapatkan asupan nutrisi yang cukup demi selalu sehat, agar dapat belajar dan berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran online.

Oleh karena itu, bagi orang tua khususnya, untuk meminimalisir tingkat stres yang menyebabkan emosi berlebihan, dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin, seperti ditulis di laman American Psychological Association. 

Meski demikian olahraga saja belum cukup. Setiap orang tua tetap harus punya kemampuan untuk mengatur emosi dan belajar untuk bersabar, terutama ketika mendampingi anak belajar online. 

Untuk para orang tua yang bekerja sekaligus mendampingi anak belajar online, agar kedua aktivitas tersebut dapat berjalan lancar dan seimbang, orang tua perlu membuat jadwal kegiatan harian untuk membangun rutinitas. 

Inovasi dari Brain Academy Online 

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kini proses belajar mengajar secara online dapat berjalan lebih mudah. Salah satunya melalui Brain Academy Online yang merupakan pembelajaran Live teaching interaktif terjadwal bersama Master Teacher terbaik. 

Brain Academy Online menawarkan beberapa kelas, mulai dari  kelas akselerasi, kelas pendalaman materi, serta Klinik PR agar anak dapat berkonsultasi dengan tutor melalui google meet.

Tak hanya itu saja, Brain Academy Online juga menghadirkan Konselor Pok Amy, yaitu konselor selama proses belajar di Brain Academy Online yang dapat memberikan saran, serta masukkan terkait akademik atau pribadi yang masih berkaitan dengan kegiatan belajar kepada siswa maupun orang tua ketika sesi konseling. 

Dengan mengandalkan Brain Academy Online, orang tua pun dapat melihat perkembangan anak-anaknya melalui fitur laporan perkembangan belajar atau rapor akan dibagikan kepada orang tua melalui Whatsapp berbentuk file PDF. 

Selain itu, Brain Academy Online Regular, rapor akan dikirimkan setiap semester dan pada Brain Academy Online Premium dan Elite rapor akan dikirimkan setiap  bulan.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini