Sukses

Meski Mendunia, Komodo Tak Populer di Ragunan

Fauna Indonesia yang dianggap keajaiban alam dunia, kalah populer dengan gajah dan harimau.

Komodo, salah satu fauna Indonesia yang dianggap keajaiban alam dunia, ternyata kurang menarik minat pengunjung Kebun Binatang Ragunan.

"Komodo itu kan jenis reptil yang tidak banyak gerak, sehingga kurang populer dibanding binatang lain seperti gajah atau harimau," ujar Humas Kebun Binatang Ragunan, Wahyudi Bambang, di Ragunan, Rabu (26/12/2012).

Menurut Wahyudi, komodo kurang digemari karena mereka kurang atraktif sehingga tidak menghibur pengunjung yang datang.

"Mungkin karena diam saja, jadi tidak atraktif. Pengunjung kan suka yang bergerak," jelasnya.

Fauna yang digemari oleh para pengunjung, lanjut Wahyudi, adalah gajah. Pantuan Liputan6.com, hampir sebagian besar pengunjung yang melihat gajah adalah anak-anak.

"Mama, mama gajah," ucap salah seorang anak, antusias menunjuk binatang berbelalai panjang itu.

Komodo dijuluki 'dinosaurus terakhir di muka bumi'.  Keberadaannya baru dikenal luas pada tahun 1910. Kala itu kolonial Belanda mendengar kisah rakyat soal 'buaya yang hidup di darat'.

Beberapa tahun kemudian, sebuah makalah ilmiah terbit, mengidentifikasi Komodo sebagai kadal monitor. Nama latin Varanus komodoensis pun disematkan padanya. Mulai 1915, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk melindungi hewan langka itu.
 
Habitat Komodo, Pulau  Komodo, menjadi juara dalam ajang New7Wonders of Nature.  Bersama dengan jagan negara lain,  Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Puerto Princesa Underground River, Table Mountain.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini