Sukses

PDIP Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat Lewat Koperasi di Masa Pandemi Covid-19

Hasto Kristiyanto meminta kepala daerah terutama yang berasal dari partainya untuk menguatkan peran koperasi terlebih di masa pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta kepala daerah terutama yang berasal dari partainya untuk menguatkan peran koperasi terlebih di masa pandemi Covid-19.

Adapun itu disampaikan dalam webinar yang digelar DPP PDIP. Turut hadir Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki pada Senin (13/12/2021).

"Koperasi harus menjadi gerakan perekonomian rakyat. Koperasi adalah usaha bersama dan menjadi wahana terbaik yang ideologis bagi perjuangan meningkatkan kesejahteraan anggota. Karena itulah mengapa koperasi berasaskan kekeluargaan, artinya prinsip tolong menolong dan setiap anggota berkedudukan setara. Itulah hakikat demokrasi ekonomi," kata Hasto.

Karena itu, para kepala daerah harus aktif untuk memajukan ekonomi rakyat melalui koperasi. Menurutnya, jika itu berkembang, maka masyarakat akan sejahtera.

"Kalau praktik dicari tentang bagaimana pelatihan-pelatihan ekonomi kerakyatan, itu sudah ribuan yang dilatih partai. Sekarang kami lihat spirit berdaulat di bidang pangan itu bergema kuat," kata Hasto.

Sebagai bukti, dia pun mengingatkan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menggelorakan kedaulatan pangan. Kepala daerah diminta menanam 10 tanaman pendamping beras selama pandemi.

"Selama pandemi Ibu Ketua Umum mengeluarkan instruksi untuk menanam tanaman yang bisa dimakan. Maka di sini banyak kepala daerah yang menjadi praktisi bagaimana menjadikannya tanah-tanah yang tidak produktif, ditanam dengan tanaman yang bisa di makan. Contoh Kota Semarang, itu menjadi wahana bagi upaya untuk mendorong ekonomi rakyat melalui pertanian kota," kata Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Punya Konsep Kuat

Sementara itu, Menteri Teten menilai konsep ekonomi berbasis koperasi yang digagas oleh Soekarno-Hatta sejalan dengan spirit gotong royong yang selama ini menjadi landasan ideologis seluruh kader PDIP.

Menurut dia, terjemahan ekonomi koperasi, ide awalnya berangkat dari asas kekeluargaan yang mana tercantum dalam Pasal 33 Undang - Undang Dasar Negara Tahun 1945.

"Karena menurut evaluasi kami, tidak mungkin membangun sektor pangan kita yakni mendukung gagasan besar dari Bung Karno berkaitan kedaulatan pangan. Saya paham betul kader PDI Perjuangan yang punya konsep kuat soal ini," kata Teten.

Teten pun memaparkan bagaimana, pihaknya mendorong petani masuk koperasi. Hasil pangan dari para petani dikonsolidasikan dengan konsep korporatisasi usaha.

Dengan begitu, petani tidak langsung menjual hasil produksi taninya ke pasar, tapi melalui koperasi. Karena selama ini, dengan petani langsung menjual hasilnya ke pasar, pasar lah yang mengendalikan harga.

"Petani tidak akan sejahtera kalau dia bertani sendiri-sendiri dengan skala yang sempit. Karena itu maka ide korporatisasi ini bagaimana mengonsolidasi petani-petani perorangan dalam skala sempit, bergabung ke skala ekonomi lebih besar," kata Teten.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan kolaborasi dengan kepala daerah sangat dibutuhkan. Dia menyebut kepala daerah yang mengetahui bagaimana bentuk koperasi yang sehat, sistem operasional yang baik, dan digitalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

"Kami berterima kasih, acara ini memfasilitasi program LPDB karena tidak mungkin bisa tercapai kalau tidak ada kolaborasi dengan kepala daerah," jelas dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.