Sukses

Aktivitas Gunung Semeru Hari Ini Masih Didominasi Gempa Guguran dan Erupsi

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Semeru pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM, Jumat, 10 Desember, gunung api terpantau jelas hingga berkabut.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa guguran dan erupsi selama beberapa hari terakhir pascaletusan yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.

"Pada hari ini pukul 00.00-06.00 WIB tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Liswanto dalam laporan tertulisnya, Sabtu (11/12/2021), seperti dilansir Antara. 

Aktivitas kegempaan yang juga terpantau adalah embusan sebanyak satu kali kejadian dan gempa tektonik sebanyak satu kali. Sementara, status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level II atau waspada.

"Secara visual Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati," tuturnya.

Sementara berdasarkan laporan aktivitas Gunung Semeru pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM, Jumat, 10 Desember 2021, gunung api setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu terpantau jelas hingga berkabut.

Selain itu, asap kawah berwarna putih kelabu teramati berintensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 500-1000 meter dari puncak, serta teramati api diam dan sinar di kawah.

Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, embusan asap kawah, aktivitas magma serta aktivitas tektonik tercatat satu kali gempa letusan/erupsi, 15 kali gempa guguran, 23 kali gempa embusan, empat kali tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Awan Panas dan Guguran Lava Semeru

Melihat kondisi Semeru saat ini, masyarakat diimbau untuk beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.

Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Liswanto juga mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyak material yang sudah terbentuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.