Sukses

Sederet Momen Saat Jokowi Bertemu Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Selain melihat kondisi terkini para korban, Jokowi juga memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi langsung sejumlah posko pengungsian yang dihuni para korban guguran awan panas Gunung Semeru hari ini, Selasa (7/12/2021).

Selain melihat kondisi terkini para korban, Jokowi juga memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak Semeru. 

Seperti diketahui, Gunung Semeru sebelumnya mengalami letusan pada 4 Desember lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Selain mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu, material vulkanik menghujani sejumlan kecamatan terdekat.

Tercatat ada sekitar dua ribuan lebih rumah warga luluh lantak dan tak sedikit pula warga yang menjadi korban. Hingga hari ini, Selasa ada 34 orang yang dilaporkan telah meninggal dunia. 

"Korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dilansir Antara.

Menyikapi banyaknya rumah warga yang rusak parah akibat erupsi Gunung Semeru, Jokowi berencana merelokasi. Berikut sederet momen saat Jokowi bertemu langsung dengan warga terdampak erupsi Gunung Semeru:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Beri Santunan ke Ahli Waris

Saat meninjau lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru di Lapangan Desa Sumberwuluh, selain melihat dapur umum, Jokowi juga menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru.

Selain itu, Jokowi juga meninjau Posko Pelayanan Kesehatan dan bertemu anak-anak yang ada di lokasi pengungsian itu. Dari foto yang diberikan Sekretariat Presiden, Jokowi tampak berbincang dengan para korban terdampak dan memberikan makanan untuk mereka.

"Tadi di lokasi pengungsi saya juga ingin memastikan bahwa, dengan pengungsi juga tertangani dengan baik. Baik berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, kemudian air bersih juga kondisinya mulai membaik," kata Jokowi usai peninjauan dilihat dari tayangan Sekretariat Presiden, Selasa.

 

3 dari 5 halaman

2. Akan Relokasi 2.000 Rumah yang Rusak

Dihadapan warga, Jokowi pun memastikan pemerintah segera melakukan relokasi 2.000 rumah yang hancur akibat erupsi Gunung Semeru.

"Tadi saya dapat laporan kurang lebih 2.000-an rumah yang harus direlokasi. Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan sgera kita bangun. Saya kira semua sudah siap," jelas Jokowi dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa.

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Kemudian, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

 

4 dari 5 halaman

3. Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Jokowi mengatakan, dirinya ingin memastikan beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat.

Seperti pencarian korban dan proses evakuasi serta ketersediaan logistik bagi masyarakat terdampak dan pengungsi. Termasuk juga rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru.

"Kita berharap semua sudah bisa dimulai, baik itu perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan memang berbahaya untuk dihuni kembali," kata Presiden Jokowi, Selasa (7/12/2021).

 

5 dari 5 halaman

4. Meninjau Jembatan Runtuh

Presiden Jokowi meninjau Jembatan Besuk Koboan yang runtuh akibat erupsi Gunung Semeru pada Selasa, 7 Desember 2021 pukul 11.05 WIB. Jembatan Besuk Kobokan yang berada di ruas Jalan Nasional Turen-Lumajang dibangun pada tahun 1997 dengan panjang 129 meter dan lebar 9,6 meter. Jembatan ini berada 68,5 kilometer dari Turen.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nazib Faizal mengatakan pihaknya akan menyambung jembatan tersebut setelah situasi aman.

"Kementerian PUPR akan menyambungkan kembali jembatan tersebut menunggu situasi reda atau arahan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa letusan sudah cukup aman. Kalau sekarang khawatir banyak susulan," kata Faizal, Senin 6 Desember 2021, dilansir Antara.

Jembatan ini akan diperbaiki karena merupakan jalur utama yang menyambungkan Kota Lumajang dengan Malang. Karena belum bisa dimulai, Faizal pun belum dapat memprediksi kapan penyambungan kembali jembatan ini dapat selesai.

"Kalau kita lihat morfologinya memang cukup menantang untuk pembangunan kembali jembatan ini. Tentunya PUPR akan membangun ulang (rebuild) dan akan memperhatikan jika suatu saat akan terjadi banjir lahar dingin atau letusan yang terjadi seperti kemarin," katanya.

 

Muhammad Fikram Hakim Suladi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.