Sukses

Masih Ada Ledakan di Gunung Semeru, Pencarian Korban Sulit Dilakukan

"Situasi di lereng Semeru masih menunjukkan adanya peningkatan tanda yang perlu waspada tinggi, tadi pagi ada ledakan 2 kali pas kebetulan saat Presiden ke sini," Irwan.

Liputan6.com, Jakarta - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel Infanteri Irwan Subekti menyatakan, situasi lereng Semeru masih dalam kondisi yang belum terkendali. Akibatnya, pencarian korban masih terkendala.

"Situasi di lereng Semeru masih menunjukkan adanya peningkatan tanda yang perlu waspada tinggi, tadi pagi ada ledakan 2 kali pas kebetulan saat Presiden ke sini dan itu berdampak pada objek yang dicari," kata pria yang juga menjabat sebagai Danrem 083/Baladhika Jaya ini, Selasa (7/12/2021).

Irwan menambahkan, situasi pencarian makin dipersulit dengan adanya lahar panas yang setiap saat dapat mengalir dari atas. Hal itu terpantau dari kepulan asap di Sungai Kobokan.

Demi mewaspadai hal tersebut, Irwan memerintahkan satuannya untuk melakukan pencarian dengan cara manual dan alat berat. Hal lain yang menjadi kendala adalah kontur tanah berpasir yang masih dalam kondisi panas. Sehingga jadi alat berat juga sulit dijalankan.

"Pencarian ke depan kita optimalkan manual, dengan penciuman penghilatan dengan memanfaatkan masyarakat sekitar dengan menunjukkan apakah ada kerabat yang belum ditemukan," dia menanandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

34 Meninggal Dunia

Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel Infanteri Irwan Subekti merilis, data terbaru korban bencana erupsi Gunung Semeru. Pada jumpa pers pada Selasa (7/12/2021) malam pukul 19.00 WIB, tercatat total korban jiwa saat ini adalah 34 orang.

"Kemudian saat ini 22 orang dinyatakan hilang berdasarkan laporan masyarakat RT dan desa terkait. Lalu korban luka berat sampai dengan saat ini adalah 22 orang," kata pria yang juga menjabat sebagai Danrem 083/Baladhika Jaya ini, Selasa (7/12/2021).

Irwan menambahkan, rumah terdampak erupsi Gunung Semeru sampai saat ini adalah 5.205 unit dengan data pengungsi mencapai 4.250 orang.

"Pengungsi tersebar di beberapa tempat, mulai dari sekolah, masjid balai desa, dan rumah penduduk ada 19 titik, titik lain juga ada dengan sebaran di 25 lokasi," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.