Sukses

Berkaca dari Erupsi Semeru, Ganjar Minta Warga Lereng Merapi untuk Siaga

Sampai saat ini, aktivitas gunung Merapi masih belum stabil dan erupsi kecil serta guguran lava sudah terjadi sejak 4 Januari lalu.

Liputan6.com, Semarang Erupsi Gunung Semeru telah meninggalkan duka yang mendalam. Bukan hanya menelan korban jiwa, tapi juga harta benda dan mata pencaharian bagi masyarakat terdampak. Berkaca dari peristiwa tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan seluruh warga di lereng Gunung Merapi untuk siaga. 

Ganjar mengatakan sampai saat ini, aktivitas gunung Merapi masih belum stabil dan erupsi kecil serta guguran lava sejak 4 Januari lalu, masih terjadi sampai saat ini.

"Merapi terus kita pantau dan saya minta semua siaga. Sabtu lalu saya sudah mendapat laporan dari BPPTKG, dilaporkan bahwa erupsi yang terjadi sejak 4 Januari lalu sampai sekarang masih berlangsung," katanya ditemui usai memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru di kantornya, Senin (6/12).

Dari pantauan lanjut dia, pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terjadi. Guguran awan panas juga masih berlangsung karena sampai saat ini, akumulasi tekanan magma dan sulai magma dari dalam masih berlangsung.

"Erupsi di Gunung Merapi belum akan berakhir. Maka saya minta semuanya siaga khususnya di Jogja dan di Magelang, Klaten serta sebagian Boyolali," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Potensi Bahaya Erupsi Merapi

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas lanjut Ganjar terjadi di sektor Selatan dan Barat Daya. Pihaknya sudah melakukan identifikasi, daerah yang rawan adalah daerah di sekitar Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol dan Woro. Kita perhitungkan guguran bisa mencapai 3 sampai 5 km," ucapnya.

Maka di wilayah-wilayah itu diminta bersiap. Seluruh kepala desa lanjut Ganjar harus siaga. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana semua standby.

"Kita harapkan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peluit langsung ditiup dan informasi diberikan agar mereka semua segera mengungsi. Jangan ambil resiko. Kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Minta Aktivitas Penambangan Dihentikan

Ganjar juga memperingatkan pada semua masyarakat untuk menghentikan aktivitas penambangan khususnya di sungai-sungai yang ia sebutkan di atas. Sebab, dengan curah hujan yang sangat tinggi ini, potensi bahaya lahar pada semua sungai yang berhulu di Merapi sangat membahayakan.

"Saya minta anda semua minggir dulu. Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda untuk kita tertibkan. Mulai hari ini saya peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal, saya minta anda semua minggir dulu dari wilayah itu karena berbahaya," tegasnya.

Sebab lanjut Ganjar, sudah ada kejadian ada korban akibat banjir lahar di sungai Merapi. Pihaknya meminta semua tidak boleh mengabaikan faktor keselamatan itu.

"Ini peringatan saya untuk kesekian kali. Setelah ini kami akan menggelar operasi untuk menertibkan," pungkasnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini