Sukses

Rentetan Kecelakaan Transjakarta, DPRD Desak Audit Libatkan KNKTT

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menyampaikan tiga poin, sebagai saran perbaikan terhadap PT TransJakarta.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menyampaikan tiga poin sebagai saran perbaikan terhadap PT TransJakarta, yang salah satunya dirombak atau reorganisasi struktrur dari BUMD Jakarta tersebut.

Diketahui, Transjakarta saat ini tengah mengalami pemasalahan layanan karena kerap terjadi kecelakaan.

"Pertama adalah harus diadakan re-organisasi struktur dan harus ada penanggungjawab di bidang keselamatan. Kedua, adalah audit total melibatkan KNKT. Ketiga, review operator (bus) yang tidak memenuhi standar pelayanan minimal (SPM)," kata Azis dalam keterang diterima, Selasa (7/12/2021).

Dia menjelaskan, audit dimaksudkan agar publik bisa mengetahui persis sebab kejadian yang membahayakan nyawa terus berulang.

"Jadi ini terjadi dan rekomendasi ini mohon di-update setelah ada rekomendasi dari KNKT karena ini akan ada hubungannya dengan rekomendasi kita nantinya," jelas Aziz.

Kemudian soal review operator, Azis mengatakan bagi pihak yang tidak bekerja memenuhi SPM agar jangan ragu untuk ditindak.

"Operator (bus) yang tidak memenuhi SPM ini agar ditindak dan ini juga harus dipertanggungjawabkan ketiga rekomendasi ini dari Komisi B dan saya harap kita semua berharap agar kejadian seperti yang sudah terjadi tidak terjadi lagi ke depan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

275 Peristiwa

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan ada ratusan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh bus Transjakarta. Kecelakaan tersebut ada yang melibatkan kendaraan lain hingga benda tak bergerak.

"Jika melihat data selama setahun ini, sampai Oktober kemarin jumlah laka lantas 275 kejadian. Memang ada beberapa yang melibatkan mobil, sepeda motor. 20 persen dari itu karena pengemudi lalai, menabrak benda diam," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).

Kata Syafrin, hal tersebut akan terus dilakukan evaluasi oleh jajaran PT Transjakarta agar para pengemudi tidak merasa jenuh. Seperti halnya diperlukannya penyegaran atau istirahat saat bekerja.

"Karena saat sedang melakukan pelayanan dalam koridor perlu semacam waktu istirahat, mungkin dia perlu penyegaran sebentar. Ini upaya kita agar kecelakaan tahun ini 275 kejadian sampai Oktober bisa kita minimalisir bahkan kita hilangkan," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.