Sukses

28 Sekolah di Lumajang Terdampak Erupsi Gunung Semeru

28 Sekolah terdampak Erupsi Gunung Semeru di antaranya 22 sekolah di Kecamatan Pronojiwo, dan enam lainnya di Kecamatan Candipuro.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 28 sekolah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak erupsi Gunung Semeru. Data tersebut diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, 28 sekolah terdampak di antaranya 22 sekolah di Kecamatan Pronojiwo, dan enam lainnya di Kecamatan Candipuro.

"Jadi total, untuk status pendidikan terdampak langsung sejumlah 6 sekolah di Candipuro dan 22 sekolah di Pronojiwo," ujar Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Minggu (5/12/2021).

Abdul Muhari merinci dari 28 sekolah di dua kecamatan tersebut sebanyak empat sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sisanya Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

"SD, baik Candipuro dan Pronojiwo ada sembilan sekolah. SMP di Candipuro dua sekolah, di Pronojiwo tiga sekolah. SMK di Pronojiwo satu sekolah," kata dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal 14 Orang

Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bertambah satu orang. Total hingga kini korban meninggal menjadi 14 jiwa.

"Jumlah korban meninggal dunia terdata berjumlah 14 orang," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Minggu (5/12/2021).

14 korban meninggal di antaranya dua dari Desa Supiturang, lima berada di RS Haryoto Lumajang, lima jasad di RS Bhayangkara Lumajang, dan dua lainnya di Desa Sumber Wuluh.

Dari jumlah tersebut, belum semua jasad meninggal teridentifikasi.

"Artinya jumlah total korban bertambah satu orang dari rilis yang kita keluarkan tadi siang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.