Sukses

Akses Lumajang-Malang Terputus, Evakuasi Korban Erupsi Semeru Terkendala

Suharyanto menerangkan, kondisi ini membuat proses evakuasi pengungsi hanya bisa dilakukan ke arah Kabupaten Malang.

Liputan6.com, Jakarta Proses evakuasi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami hambatan.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto yang menerangkan, Jembatan Gladak Perak yang desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang terputus. Imbasnya, akses Lumajang-Malang terputus.

"Lalu lintas Lumajang-Malang ini tidak bisa dilewati baik roda dua maupun roda empat," kata dia saat konferensi pers, Sabtu (4/12/2021).

Suharyanto menerangkan, kondisi ini membuat proses evakuasi pengungsi hanya bisa dilakukan ke arah Kabupaten Malang.

"Jadi tidak bisa arah Kota Lumajang. Ini kondisi terakhir dan ini kami akan update terus kondisi berikutnya," ujar dia.

Suharyanto menerangkan, BNPB telah mengirim tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan ke lokasi bencana.

"Tim akan berangkat melalui jalur darat dan membawa logistik antara lain selimut makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras dan logistik dasar lain," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Warga

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulis resminya menyebutkan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, APG mulai terjadi pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Sekitar pukul 15.10 secara visual abu vulkanik APG sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.