Sukses

Polda Banten Ungkap Sindikat Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Tangerang

Para pemijat diketahui berasal dari luar Provinsi Banten yang berumur relatif muda, yakni18-30 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Ditreskrimum Polda Banten berhasil mengungkap sindikat prostitusi berkedok panti pijat di wilayah Tangerang. Dalam kasus ini, penyidik berhasil menangkap pemilik panti pijat pasangan suami istri AW dan RAW serta satu tersangka karyawan laki-laki.

"Kami berhasil mengungkap kegiatan prostitusi berkedok panti pijat di Citra Raya Tangerang dengan mengamankan 3 orang tersangka tindak pidana perdagangan orang. Petugas melakukan penangkapan pada tanggal 1 Desember 2021, karena ditemukan fakta-fakta adanya aksi cabul ataupun asusila," kata Kasubdit IV Renakta Kompol Herlia Hartarani di Mapolda Banten, Jumat (3/12/2021).

Ia menjelaskan, lokasinya berbentuk ruko tempat pijat. Masing-masing pelanggan tarifnya Rp 100.000 per jam, ada delapan pemijat, mereka melakukan buka akses jasa asusila, sekali kencan tarifnya Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Pelaku juga mengakui sudah 5 tahun melakukannya.

"Pasca upaya represif, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 saksi termasuk pengelola panti pijat dan melakukan gelar perkara," katanya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menambahkan para pemijat diketahui berasal dari luar Provinsi Banten yang berumur relatif muda, yakni18-30 tahun.

"Para therapist berasal dari luar Provinsi Banten, dan dari hasil penangkapan penyidik melakukan penyitaan berupa lembar seprai, kondom dan tisu bekas pakai, buku daftar pelanggan dan data catatan keuangan, serta minyak untuk pijat," ujar Shinto Silitonga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Hukuman 3 Tahun

Atas perbuatannya, Shinto Silitonga mengatakan para tersangka dikenakan Pasal 2 atau Pasal 10 UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dengan ancaman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.