Sukses

Jaga Stabilitas Pemulihan Ekonomi Nasional, BI Perlu Arahkan Instrumen Kebijakan

Bank Indonesia perlu mengarahkan seluruh instrumen bauran kebijakan, moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia perlu mengarahkan seluruh instrumen bauran kebijakan, moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Hal itu, menurut Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganindito diperlukan untuk mendukung stabilitas moneter, sistem keuangan, pemulihan ekonomi nasional serta membangun kinerja unggul yang efektif, efisien dan bertata kelola untuk menuju Bank Sentral digital yang terdepan.

“Kebijakan moneter Bank Indonesia lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas dengan tetap mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan terus memperkuat koordinasi kebijakan moneter dan fiskal serta kebijakan pemerintah lainnya,” ucap Dito saat memimpin Rapat Panja Pengeluaran Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) Tahun 2022 dengan BI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Panja RATBI Komisi XI DPR RI mengharapkan BI bisa melanjutkan kebijakan makroprudensial longgar sebagai upaya meningkatkan kredit atau pembiayaan perbankan. “Kebijakan makroprudensial longgar ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan,” imbuh Dito.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, dalam mencapai kebijakan tersebut, BI akan melaksanakan beberapa program strategis dan empat transformasi. Program strategis tersebut di antaranya, memperkuat efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan BI untuk mencapai stabilitas nilai tukar rupiah. Serta memperkuat sinergi bauran kebijakan BI dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dalam program strategis tersebut juga akan memperkuat kebijakan dan surveilans makroprudensial untuk mendorong intermediasi, mendukung ketahanan stabilitas sistem keuangan, memperkuat inklusi ekonomi dan keuangan, serta perlindungan konsumen dalam rangka turut menjaga stabilitas sistem keuangan. “Selain itu juga perlu memperkuat koordinasi dan sinergi pengawasan makroprudensial dengan otoritas terkait,” terangnya.

Lebih lanjut Dito menilai program strategis itu juga akan memperkuat efektivitas kerja sama internasional untuk mendukung kebijakan BI di bidang moneter, makroprudensial, SP-PUR dan bidang lainnya dalam mencapai stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta memperjuangkan ekonomi Indonesia.

Kemudian, empat tranformasi yang akan dilaksanakan BI ialah transformasi kebijakan, transformasi organisasi, transformasi Sumber Daya Manusia dan budaya kerja, serta transformasi digital. “Bank Indonesia dalam menjalankan program strategis dan empat transformasi tersebut agar dilaksanakan dengan kinerja yang terukur, efisien, efektif dan good governance,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan oleh Komisi XI DPR RI, termasuk dalam kedua Rapat Panitia Kerja (Panja) yang menunjukkan dukungan terhadap transformasi BI. “Tentu saja kita akan memperbaiki, oleh karena itu dengan menyampaikan terimakasih, kami juga memohon berbagai masukan, dan arahan lebih lanjut,” tutupnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini