Sukses

Skenario Lonjakan Kasus Aktif Covid-19 Dampak Libur Natal dan Tahun Baru

Salah satu skenario, jika herd immunity terbentuk atau cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 70 persen pada Desember 2021, mobilitas terjaga, dan tidak ada varian baru, maka kasus aktif Covid-19 terus menurun.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Skenario ini memperhitungkan variabel vaksinasi, mobilitas, kepatuhan protokol kesehatan, hingga varian baru Covid-19.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada empat skenario kenaikan kasus aktif setelah libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Pertama, jika herd immunity terbentuk atau cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 70 persen pada Desember 2021, mobilitas terjaga, dan tidak ada varian baru, maka kasus aktif Covid-19 terus menurun.  

"Ini kondisi yang paling ideal, kasus aktif terus menurun," katanya dalam talkshow Analisis Gelombang ke-3 Covid-19 di Indonesia, Senin (29/11).

Skenario kedua, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas meningkat, dan kepatuhan protokol kesehatan cukup baik, maka kasus aktif Covid-19 akan meningkat hingga 70.000.

Ketiga, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, dan kepatuhan protokol kesehatan rendah, maka kasus aktif Covid-19 bisa melonjak hingga 260.000.

Sementara, Skenario keempat, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, kepatuhan protokol kesehatan rendah, dan muncul varian baru lebih menular sekitar 40 hingga 50 persen, maka kasus aktif melonjak hingga 400.000.

"Pada skenario ini, puncak kasus aktif tidak setinggi gelombang kedua karena vaksinasi sudah jauh lebih luas cakupannya dibandingkan libur Idulfitri lalu. Jadi kalau sekarang naik, tapi mungkin kisarannya hanya di 400.000 saja," jelasnya.

Dewi menjelaskan, skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 ini dibuat sebelum varian Omicron terdeteksi di Afrika Selatan. Data sementara, Omicron 500 kali lebih menular daripada varian lain.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepatuhan Prokes Masyarakat Menurun

Dia memaparkan kondisi mobilitas dan kepatuhan protokol kesehatan terkini. Mobilitas pada transportasi kereta api tercatat meningkat lima kali lipat dibanding Juli 2021. Sedangkan pada transportasi udara meningkat hingga 350 persen.

Di saat bersamaan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menurun. Dalam dua pekan terakhir, kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga jarak konsisten menurun.

Lokasi kerumunan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan rendah ialah restoran atau kedai, tempat wisata, pemukiman, dan tempat ibadah.

Menurut Dewi, untuk mencegah lonjakan tajam kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah bisa mengambil sejumlah langkah.

Seperti mengejar vaksinasi dosis lengkap hingga 70 persen, membatasi mobilitas dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, dan menutup pintu kedatangan bagi pelaku perjalanan internasional dari negara yang mendeteksi varian Omicron.

"Ini semua untuk menghindari penyebaran dari varian yang ada," tandasnya. 

 

 

Reporter: Titin Supriatin 

Sumber: Merdeka.com 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.