Sukses

Kata KSAD Dudung Abdurachman soal Penggantinya Sebagai Pangkostrad

Dudung mengaku dalam waktu dekat akan segera melaporkan progres terkait pengisian posisi Panglima Kostrad kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Pelantikan Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) membuat kursi Panglima Kostrad (Pangkostrad) mengalami kekosongan. Dudung mengaku hingga kini belum ada nama yang pasti siapa sosok yang bakal menjadi penggantinya. 

"Belum tahu sampai sekarang, belum tahu," ucap Dudung kepada wartawan usai pelantikan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Dudung mengaku dalam waktu dekat akan segera melaporkan progres terkait pengisian posisi Panglima Kostrad kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Presiden Jokowi. 

"Nanti akan kami laporkan kepada Panglima TNI dan nanti akan dilaporkan kepada Bapak Presiden," kata Dudung

Kendati belum diketahui siapa yang akan mengisi posisi pangkostrad, namun satu nama disebut jadi calon kuat Pangkostrad, yaitu Mayjen Maruli Simajuntak, yang kini menjabat Pangdam IX/Udayana. 

Mantan Komandan Paspampres ini juga merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjiatan.

Terkait hal ini, Dudung mengaku belum mengetahui sosok yang akan mengisi posisi Pangkostrad, dan enggan berkomentar. 

Sebelumnya, Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis menilai, sangat mungkin menantu Luhut yakni Maruli duduk di posisi Pangkostrad.

"Mungkin saja ya. Saya nggak bisa sebut nama satu persatu (calonnya). Namun, siapapun yang menjadi calon tentu harus memiliki kriteria tertentu terutama dari pengalaman, latar belakang korps dan kapasitas," jelas Beni.

Kendati begitu, kata dia, peluang Maruli menjadi Pangkostrad cukup berat. Sebab, masih banyak jenderal TNI di atas angkatannya yang lebih mungkin.

Namun jika benar Maruli yang terpilih nantinya, menurut dia, hal itu lebih kepada faktor eksternal.

"Karena Maruli kan Angktan 92, kok bisa naik cepat karena ada pengaruh eksternal. Tentu ini bisa merusak sistem promosi di internal TNI dan tidak baik untuk kesolidan organisasi. Itu (analisa) bila dia (Maruli) jadi dipromosikan Pangkostrad," tutur dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lompati Banyak Senior

Sebelum menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, Mayjen Maruli ialah Komandan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden). Ia menikahi putri sulung Luhut yang bernama Paulina Pandjaitan, dan telah dikaruniai dua buah hati.

Setidaknya tercatat jika, karir pria kelahiran Bandung Jawa Barat, 27 Februari 1970 itu yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 terbilang moncer.

Mengawali karier sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra pada 2002, selanjutnya Maruli menjadi Pabandya Ops Mako Kopassus (2005), Danyon 21 Grup 2 Kopassus (2008) dilanjutkan menjadi Komandan Sekolah Komando Pusdik Passus (2009).

Kemudian, Tahun 2010, Maruli dipromosikan menjadi Wadan Grup 1 Kopassus (2010), selanjutnya berturut turut menjadi Dan Grup 2 Kopassus (2013), Asops Danjen Kopassus (2014), Dan Grup A Paspampres (2014-2016), Danrem 074/Warastratama (2016-2017), Wadanpaspampres (2017-2018), Kasdam IV/Diponegoro (Oktober 2018).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.