Sukses

DMI Minta Umat Islam di Bali Merawat Ukhuwah Islamiyah dan Insaniyah

Umat Islam di Bali merupakan kelompok minoritas dan dia meminta agar menunjukkan Islam yang Rahmatan lil 'alamin di tengah kelompok mayoritas.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin meminta kepada umat Islam di Provinsi Bali untuk menjaga prinsip persatuan yang sudah lama melekat. Yakni ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama muslimin.

Lalu dia juga menyebut ukhuwah insaniyah atau persaudaraan sesama umat manusia.

"Semoga kerukunan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah yang sangat lekat kepada seluruh umat Islam di manapun berada dan tertanam sampai kapan pun, hendaknya kita jaga dan selalu terjaga," kata Syafruddin, Senin (15/11/2021).

Syafruddin menyatakan umat Islam di Bali merupakan kelompok minoritas. Karena hal itu dia meminta agar menunjukkan Islam yang Rahmatan lil 'alamin di tengah kelompok mayoritas.

Dia menjelaskan hal tersebut yakni agama yang penuh rahmah, kasih sayang terhadap sesama manusia dan alam semesta. Lalu kontra terhadap kekerasan dan agresivitas terhadap sesama manusia dan alam semesta.

"Islam yang sangat toleran, umat Islam bisa masuk ke kelompok mana pun, dan selalu bisa memberikan kerja sama di lingkungan mana pun berada," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengizinkan seluruh masjid di Indonesia menjadi tempat berlindung bagi korban bencana alam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Jadi Kebiasaan

Menurut JK, banyak korban bencana yang memilih masjid jadi tempat berlindung maupun tinggal sementara.

"Itu sudah jadi kebiasaan. Tapi tidak apa-apa. Kita akan izinkan hal itu dan kita tinggal atur dengan baik," kata Jusuf Kalla saat acara tasyakuran pengunaan Gedung DMI dan Rapat Kerja Nasional Dewan Masjid Indonesia Tahun 2021 di Kantor Pusat DMI, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.