Sukses

Aneka Ragam Buah Tangan dari Galeri Seni di Kampung Prailiu Sumba Timur

Atmosfer galeri kerajinan tangan ini dipastikan membuat setiap pengunjung yang datang, merasakan kehangatan dari warga sekitar. Selain itu, pengunjung pasti akan terpukau melihat kerajinan tangan indah yang dimiliki Sumba Timur.

Liputan6.com, Jakarta Sumba merupakan salah satu daerah di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Mulai dari tempat wisatanya hingga keunikan budayanya. Nah, ada sisi menarik lainnya dari Sumba, tepatnya dari Sumba Timur. 

Salah satunya adalah kerajinan tangan yang ada di galeri di Kampung Raja Prailiu. Ketika kamu berkunjung ke Sumba Timur, agaknya wajib bertandang ke galeri yang berdiri di antara rumah-rumah tradisional. 

Atmosfer galeri kerajinan tangan ini dipastikan membuat setiap pengunjung yang datang, merasakan kehangatan dari warga sekitar. Selain itu, pengunjung pasti akan terpukau melihat kerajinan tangan indah yang dimiliki Sumba Timur yang di dalamnya, bukan hanya berjejer kain tenun. 

Ketika berkeliling sambil melihat-lihat koleksi galeri, pengunjung akan dibuat takjub. Lantaran mengetahui bahwa masyarakat Sumba Timur, khususnya kampung Raja Prailiu begitu kreatif menghasilkan karya-karya unik. 

Beberapa ragam hasil kerajinan tangan yang bisa ditemukan di galeri ini, seperti gelang, anting, tali masker dan kerajinan tangan dari masyarakat setempat. Pengunjung juga akan dapat menikmati rupa-rupa kerajinan tangan lain yang tidak saja memiliki bentuk unik dan khas, tapi juga sangat memanjakan mata dan memikat hati. 

Kehadiran galeri ini sangat membantu setiap pengunjung yang datang, dan tak perlu bingung ketika hendak mencari buah tangan saat mengunjungi kampung wisata Prailiu. Karena di kampung ini berlimpah kerajinan tangan khas warga setempat. 

Selain itu, objek wisata budaya yang wajib dikunjungi yaitu Desa Watu Hadang yang terletak di kecamatan Umalulu, kabupaten Sumba Timur. Di desa ini terdapat kampung Pau Umabara yang terkenal dengan hasil tenun ikatnya. Kain tenun yang dihasilkan di desa ini adalah tenun Pahikung. 

Pahikung sendiri merupakan teknik menenun ikat yang dikombinasikan dengan teknik songket. Hasil dari teknik menenun ini akan terlihat motif benang timbul di dalamnya. Proses pembuatan kain tenun ini juga tergolong cepat karena memakan waktu dua sampai tiga pekan.

Bahan-bahan yang digunakan juga berasal dari bahan alami, seperti akar mengkudu untuk warna merah dan kayu kuning untuk warna kuning. Oleh karena itu, jika mengunjungi  Watu Hadang, jangan lupa membeli kain tenun Pahikung yang dikenal sebagai salah satu kain tenun terbaik di sumba sebagai oleh-oleh.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.