Sukses

Kemendikbudristek Dorong Kampus Buka Program Vokasi Internasional

Diharapkan dengan banyaknya kampus di Tanah Air yang membuka program internasional akan semakin banyak mahasiswa asing yang sekolah di sini, begitu pun sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mendorong kampus untuk membuka program vokasi internasional.

Menurut dia, membuat kelas internasional di perguruan tinggi vokasi (PTV) ini dipandang perlu untuk terus ditingkatkan jumlahnya. 

"Kita ingin kampus-kampus di Indonesia makin banyak yang buka program internasional. Sehingga bukan hanya kita yang sekolah ke luar negeri tapi juga banyak mahasiswa asing yang sekolah di sini. Dengan begitu, nanti kita bisa promosi (pendidikan vokasi satu sama lain),” ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/11/2021).

Lebih lanjut kata Wikan, PTV yang sudah membuka kelas internasional dapat saling berbagi praktik baik dengan PTV lain yang belum memiliki kelas internasional.

"Sehingga kampus-kampus lain bisa belajar tentang program kelas internasional ini," imbuh Wika.

Dia pun berharap ke depan, satu PTV di Indonesia memiliki satu atau dua sister university di luar negeri agar peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi penelitian, dan aktivitas akademik semakin terbuka.  

Sebetulnya, beberapa PTV maupun politeknik disebut Wikan telah banyak yang berinisiatif melakukan kerja sama secara mandiri dengan universitas maupun industri di luar negeri.

Namun, dengan adanya konsorsium ini, Kemendikbudristek menunjukkan komitmen untuk mengkoordinasi kerjasama tersebut dalam satu langkah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran KBRI dan Pemangku Kebijakan

Selanjutnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan pemangku kebijakan di luar negeri dalam hal ini berperan untuk mengkoordinir institusi di luar negeri untuk bertemu dengan pihak dari Kemendikbudristek. 

"Kampus-kampus di Indonesia tinggal ikut kita saja kalau ingin bikin kelas kerja sama atau join degree. Nantinya antar kampus di dalam dan di luar negeri bisa saling bergotong-royong. Ini lebih efisien dalam menyelenggarakan suatu program studi tertentu karena melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas yang jumlahnya tidak sedikit," ttur Wikan. 

Di sisi lain, Wikan meyakini, apabila upaya ini dimotori kementerian maka lembaga di luar negeri akan lebih termotivasi untuk mengimplementasikan butir-butir kerja sama.

"Kita bawa gerbong seluruh PTV, kita bawa 100 PTV misalnya. Kita langsung praktikkan (tunjukkan keseriusan komitmen kita)," tegasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.