Sukses

Warga Koja Keracunan Makanan, Polisi Gali Motif DPD dan DPC PSI Beri Nasi Kotak

Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan kader PSI rutin membagi-bagikan nasi kotak sejak setahun terakhir di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ada 35 warga di Kelurahan Koja, Jakarta Utara yang mengalami keracunan makanan, pascamenikmati hindangan nasi kotak pemberian kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan Ketua DPC Kecamatan Koja dan Ketua DPD Kelapa Gading dari Partai Solidaritas Indonesia. Pemeriksaan  dilakukan untuk menggali motif mereka membagi-bagikan makanan kepada warga.

"Ketua DPC Kecamatan Koja dan Ketua DPD Kelapa Gading kita ambil keterangannya. Kita menanyakan kegiatan apa, tujuannya apa. PSI kan partai, apakah (tujuanya) dia mencari suara atau mencari apa atau mencari pendekatan kita belum tahu ke situ," kata Abdul saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).

Kepada penyidik, Abdul menerangkan, kader PSI rutin membagi-bagikan nasi kotak sejak setahun terakhir di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Selama pandemi membagi-bagikan nasi kotak sudah berlangsung 1 tahun lamanya dan baru kali ini kejadian seperti ini," ujar Abdul. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unsur Pidana Belum Ditemukan

Sebelumnya, pada Minggu, 24 Oktober 2021 kemarin giliran warga di Kelurahan Koja yang mendapatkan nasi kota. PSI menyediakan 80 nasi kotak saat itu. 

"Hari Minggu pembagiannya jam sekitar jam 3 jam 4. Nah itu kan nasinya sekitar 80 kotak mungkin sebagian belum makan karena ada kejadian seperti ini. Jadi mungkin ya lain nggak makan lagi karena dari mulut ke mulut sudah keracunan itu. Jadi nasi yang lain nggak diteruskan," papar Abdul. 

Dalam hal ini, Abdul belum menemukan unsur pidana. Mengingat, sampel makanan masih diteliti oleh pihak terkait di sebuah lab kawasan Sentul, Bogor.

"Nah kita ka melihat hasil labnya dulu. Hasilnya apa, kita belum bisa menentukkan ada pidana atau tidak. Kita menetukkan hasil labnya dulu," ujar dia.

Selain kader PSI, Abdul menerangkan, sejumlah korban dan orang yang memasak makanan telah dimintai keterangan.

"Korban terus yang melaksanakan masak sudah," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.