Sukses

Top 3 News: Sederet Kontroversi Sukmawati Soekarnoputri hingga Berseteru dengan Rizieq

Pada 2017 silam, Sukmawati Soekarnoputri pernah diancam oleh Rizieq Shihab atas kasus pencemaran nama baik.

Liputan6.com, Jakarta Sukmawati Soekarnoputri kembali menyita perhatian publik Tanah Air. Kali ini terkait kabar yang menyatakan dirinya akan pindah ke agama Hindu, pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Prosesi Sukmawati pindah agama tersebut belakangan dibenarkan oleh Kepala Sukarno Center di Bali Arya Wedakarna. Rencananya akan digelar di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali.

Jauh sebelumnya, sederet kontroversi pernah pula dilakukan putri dari Bung Karno ini. Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat itu pernah berkonflik dengan Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan telah  melakukan kriminalisasi terhadap tesis ilmiah‎ yang dibuatnya.

Sebuah puisi yang dibuat Sukmawati juga tak kalah mendapat sorotan. Puisi berjudul 'Ibu Indonesia ' tersebut telah menuai pro dan kontra, lantaran isinya menyinggung soal azan dan cadar. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Minggu, 24 Oktober 2021.

Berita duka dari keluarga Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori juga tak kalah menyita perhatian publik. Kabar berpulangnya Muhammad Hudori pertama kali disampaikan Kapuspen Kementerian Dalam Negeri Benni Irwan, pada Minggu, 24 Oktober kemarin.

Muhammad Hudori meninggal dunia di MRCC Siloam Hospital Jakarta, pada pukul 22.04 WIB. 

Sementara itu, pernyataan Sekjen DPIP Hasto Kristiyanto juga tak luput dari sorotan pembaca Liputan6.com. Dia menyatakan akan memberi para akademisi beasiswa bagi yang bisa membandingkan  kinerja Pemerintahan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu, 24 Oktober 2021:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 5 Kontroversi Sukmawati, Konflik dengan Rizieq Shihab hingga Pindah Agama Hindu

Nama Sukmawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Kali ini karena dirinya dikabarkan akan menjalani prosesi pindah agama Hindu.

Disampaikan Kepala Sukarno Center di Bali Arya Wedakarna, Sukmawati Soekarnoputri akan menjalankan upacara prosesi pindah ke agama Hindu di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali pada Selasa 26 Oktober 2021.

"Iya benar, tanggal 26 Oktober dua hari lagi, di Singaraja," kata Arya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu 23 Oktober 2021.

Namun rupanya, bukan kali ini saja putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno dan Fatmawati Soekarno menuai kontroversi.

Pada 2017 silam, Sukmawati Soekarnoputri pernah diancam oleh Rizieq Shihab atas kasus pencemaran nama baik.

Menurut Rizieq kala itu, Sukmawati telah mengkriminalisasi tesis ilmiah S2 Rizieq saat berkuliah di University of Malaya.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori Meninggal Dunia

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Benni Irwan mengatakan, Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori meninggal dunia di MRCC Siloam Hospital Jakarta.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, Bapak Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si (Sekjen Kementerian Dalam Negeri) pada tanggal 24 Oktober 2021 Pukul 22.04 WIB di MRCC Siloam Hospital Jakarta," kata dia, Minggu (24/10/2021).

Benni menuturkan, almarhum akan disemayamkan di rumah duka di bilangan Jakarta Timur.

"Jenazah rencana akan disemayamkan di Rumah Duka Jl. Raya Tengah Gedong Asri A3 Condet Jakarta Timur," kata Dia.

Benni pun memohon doa agar almarhum diampuni dosanya. "Mohon doa semoga Almarhum diampunkan dosanya, amin," ucap dia.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Respons Pernyataan Sekjen PDIP, Demokrat: Tak Etis Membanding-bandingkan Presiden

Partai Demokrat angkat bicara merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang membandingkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, bahwa membandingkan dua presiden adalah hal yang tidak etis.

"Terlalu ini sebenarnya, membanding-bandingkan presiden satu dengan presiden lainnya itu tidak etis. Karena bagaimanapun juga setiap presiden itu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dan masing-masing presiden memiliki keunggulan dan kelemahan," kata Syarief kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).

Syarif menegaskan pihaknya menghargai semua presiden Indonesia, tidak hanya terhadap SBY. “Partai Demokrat sangat menghargai semua presiden dan mantan-mantan presiden Indonesia,” katanya.

Syarif mengingatkan bahwa tiap pemimpin punya cara kepemimpinan masing-masing dan tidak bisa dibandingkan satu sama lainnya.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.