Sukses

Pelaku UMKM di Tangerang Ungkap Manfaat Bergabung Komunitas usAHA Binaan Airlangga Hartarto

Setelah bergabung, Jali mengikuti pelatihan bersama sekitar 100 an UMKM lain secara daring, lalu masuk dalam komunitas.

Liputan6.com, Jakarta - Spanduk yang bergambar wajah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto muncul di warung-warung di Kota Tangerang. Salah satunya terlihat di Warung Bakso Cilok Jali-jali, milik Arif Fahrijal, di bilangan Karawaci, Kota Tangerang.

Arif yang akrab disapa Jali menceritakan, warungnya dipasangi spanduk Airlangga Hartarto karena ia pernah mengikuti pelatihan wirausaha maju, kemudian bergabung dengan komunitas UMKM usAHA yang pembinanya adalah Airlangga Hartarto.

Mulanya, Jali mengaku diajak seorang teman. Jali tertarik karena mendengar banyak manfaat yang bisa ia dapatkan dan prosedur yang mudah. Akhirnya pria berusia 40 tahun itu pun memutuskan untuk mencoba bergabung.

Setelah bergabung, Jali mengikuti pelatihan bersama sekitar 100 an UMKM lain secara daring, lalu masuk dalam komunitas. Selain mendapat pelatihan, tiap peserta juga dibuatkan spanduk sesuai nama warungnya, dan dikirimi kantong belanja untuk pembeli.

Jali juga tahu, bahwa tokoh yang terpasang di spanduk adalah seorang pejabat publik dan politisi.

"Mau ada yang bilang kampanye, saya sih gak keberatan, kalau keberatan mah gak saya pasang spanduknya. Wajar juga lagian, kan beliau politisi. Lagian kan saya dapat ilmu, dapat manfaat. Warung saya ini jadi ada "cirinya"," ungkap Jali kepada wartawan di Tangerang, Minggu 17 Oktober 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peroleh Pengetahuan

Dari pelatihan yang diikuti, Jali mengaku mendapat pengetahuan baru mengenai bagaimana mengelola media sosial untuk jualan online,

Setelah paham pengelolaan media sosial untuk berjualan, Jali merasakan peningkatan penjualan di platform media sosial. Dulu Bakso Cilok Jali-jali hanya laku terjual sebanyak 20-25 porsi melalui medsos; sekarang dirinya bisa menjual 30-45 porsi.

"Menurut saya pelatihannya cukup bermanfaat, apalagi goodie bag (kantong belanja) nya itu kan menjadi daya tarik sendiri. Cuma ada satu yang kurang, goodie bag-nya kurang besar," ujar Jali seraya tertawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.