Sukses

Malaysia Desak Zainuddin Minta Maaf Telah Hina Habibie

Pemerintah Malaysia, melalui Menteri Besar Tan Abdul Khalid Ibrahim, mendesak Tan Sri Zainuddin Mydin meminta maaf kepada Indonesia karena menghina mantan presiden B.J. Habibie.

Pemerintah Malaysia, melalui Menteri Besar Tan Abdul Khalid Ibrahim, mendesak mantan Menteri Penerangan Tan Sri Zainuddin Maidin meminta maaf kepada Indonesia yang menghina mantan Presiden BJ Habibie.

"Kenyataan demikian boleh menegaskan ikatan dua hal yang kuat antara Malaysia dengan Indonesia dan rakyat kedua negara. Kita mau menegaskan bahwa penulisan Zainuddin tidak mewakili pendirian rakyat Malaysia," kata Khalid Ibrahim melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/12/2012).

Ia menegaskan Kerajaan Selangor mendesak media Utusan Malaysia dan Zainuddin segera meminta maaf kepada Habibie dan seluruh rakyat Indonesia sebelum isu tersebut menjadi lebih buruk. Selain itu, pihaknya juga menyesalkan artikel yang diterbitkan Utusan Malaysia itu menghina Habibie.

Menurutnya, Indonesia dan Malaysia merupakan sahabat yang mempunyai ciri sama, termasuk sejarah, budaya dan agama, sehingga seharusnya hubungan keduanya tersebut dihargai oleh rakyat kedua negara.

"Ini adalah salah satu sebab mengapa Selangor mengundang B.J. Habibie untuk berbagi pengalaman dan pemikiran dalam melaksanakan program reformasi negeri serta memperbaiki proses demokrasi di sini," imbuhnya.

Pekan lalu, presiden ketiga Indonesia itu berada di Selangor selama dua hari sebagai tamu resmi Kerajaan guna memberikan ucapan selamat kepada universitas di negara itu. Namun, kunjungan Habibie tersebut oleh Zainuddin Mydin dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok oposisi Anwar Ibrahim, dengan menyebutnya sebagai "Dog of Imperialism". (Baca juga alasan Zainudin tulis artikel di tautan ini)

Artikel tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk DPR yang melayangkan protes keras terhadap PM Malaysia Mohammad Najib Tun Razak. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini