Sukses

PP Muhammadiyah Bicara soal Suara Azan Disorot Media Asing

Abdul Mu'ti mengatakan, pada dasarnya azan merupakan panggilan yang sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Media asing APF, menyoroti kumandang azan yang dianggap meresahkan beberapa warga Jakarta.

Media yang bermarkas di Paris, Prancis itu menurunkan tulisan yang berisi kisah seorang perempuan yang bermukim di pinggiran Jakarta mengaku mengalami gangguan kecemasan tiap mendengar azan Subuh.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, pada dasarnya azan merupakan panggilan yang sempurna. Untuk itu ia mengimbau agar lantunan azan itu disuarakan dengan indah guna menghindari mereka yang merasa bising.

"Azan adalah panggilan yang sempurna. Karena itu azan hendaknya dikumandangkan dengan sempurna, sepenuh jiwa, nada dan suara yang indah serta sistem tata suara yang sebaik-baiknya. Kalau adzan dikumandangkan dengan sempurna, Insya Allah tidak ada yang terganggu," kata Mu'ti dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (15/10/2021).

Sebelumya, diberitakan ada warga Jakarta bernama Rina disebutkan merasa terganggu akibat suara azan dari pengeras suara di dekat rumahnya.

Setiap dini hari pada pukul 03.00 pagi, Rina tersentak bangun oleh pengeras suara yang begitu keras sehingga dia mengalami gangguan kecemasan: dia tidak bisa tidur, dia terlalu mual untuk makan -- tapi dia juga terlalu takut untuk mengeluh karena melakukan hal itu bisa membuatnya dipenjara atau diserang.

Ibaratnya, tetangga yang berisik adalah masjid lokal di pinggiran Jakarta, dan suara riuhnya adalah azan. Keduanya begitu sakral di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, sehingga mengkritik mereka dapat berujung pada tuduhan penistaan, kejahatan yang diancam dengan hukuman lima tahun penjara.

"Tidak ada yang berani mengeluh tentang hal itu di sini," kata Rina, seorang Muslimah berusia 31 tahun yang menggunakan nama samaran.

"Pengeras suara tidak hanya digunakan untuk azan, tetapi mereka juga menggunakannya untuk membangunkan orang 30-40 menit sebelum waktu salat subuh," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa dia berada pada titik puncaknya setelah menahan kebisingan selama enam bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dewan Masjid Indonesia Turun Tangan

Keluhan online tentang pengeras suara yang bising meningkat, tetapi kurangnya anonimitas dan ketakutan akan serangan balasan berarti tidak ada statistik resmi yang dapat diandalkan.

Menyadari perselisihan yang berkembang, Dewan Masjid Indonesia (IMC) mengerahkan tim untuk menangani sistem suara masjid di seluruh negeri -- tetapi ini adalah masalah yang rumit.

Kepulauan Asia Tenggara pernah dipuji karena toleransi beragamanya dengan orang-orang dari banyak agama yang hidup berdampingan satu sama lain, tetapi ada kekhawatiran bahwa Islam moderatnya akan terancam oleh kelompok garis keras.

Pada 2018, seorang wanita Buddha dipenjara setelah mengumandangkan azan "sakit telingaku", dan awal tahun ini aktris dan influencer Zaskia Mecca, yang memiliki 19 juta pengikut di Instagram, dikecam secara online setelah muslimah berhijab itu mengkritik suara orang membangunkan sahur dari masjid selama bulan suci Ramadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.