Sukses

Propam Mabes Polri Periksa Polisi Banting Pendemo di HUT Kabupaten Tangerang

Propam Mabes Polri turun tangan memeriksa polisi yang membanting demonstran saat perayaan HUT Kabupaten Tangerang. Aksi tersebut viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan petugas kepolisian membanting seorang pendemo hingga tampak kejang-kejang saat unjuk rasa di HUT ke-359 Kabupaten Tangerang. Propam Mabes Polri pun turun tangan melakukan pemeriksaan.

"Propam Mabes turun ke Polda Banten. Anggota sedang diperiksa," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (13/10/2021).

Sebelumnya diberitakan, perayaan HUT ke-359 Kabupaten Tangerang diwarnai dengan aksi unjuk rasa mahasiswa. Aksi protes pun sempat jadi perbincangan hangat warganet karena diduga ada tindak kekerasan aparat kepada pendemo.

Awalnya aksi protes mahasiswa tersebut berjalan lancar. Ketika mahasiswa memaksa masuk ke kantor Bupati Tangerang dan ingin menyampaikan aspirasi, aksi tersebut pun memancing emosi aparat gabungan yang berjaga di lokasi.

Dalam video yang beredar, tampak seorang aparat memisahkan seorang pengunjuk rasa dari barisannya. Kemudian setelah dibawa ke pinggir dengan posisi lengan aparat memeluk pundak pendemo dari belakang, seketika peserta aksi tersebut langsung dibanting ke daratan.

Aksi itu mendadak sontak membuat seorang pendemo tersebut terdiam. Video berikutnya digambarkan si pendemo mengalami kejang-kejang dan langsung mendapat pertolongan aparat kepolisian lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendemo Dibawa ke Mapolres Tangerang

Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengungkapkan, pendemo yang diduga mendapatkan perlakuan kekerasan dari aparat tersebut langsung dievakuasi ke Mapolresta Tangerang untuk dites usap.

"Kondisinya masih sehat. Semua yang diamankan masih dilakukan swab dan pemeriksaan lebih lanjut. Yang bersangkutan juga akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis," ungkap Sri, Rabu (13/10/2021).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.