Sukses

4 Tanggapan Berbagai Pihak Arab Saudi Kembali Buka Pintu Jemaah Umrah Indonesia

Pemerintah Arab Saudi kembali mengizinkan jemaah asal Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi kembali mengizinkan jemaah asal Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.

Lampu hijau izin umrah dari Arab Saudi disambut baik sejumlah pihak. Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi positif rencana Pemerintah Saudi untuk kembali membuka keran umrah untuk jemaah asal Indonesia. Kendati dalam rencana tersebut, ada aturan karantina bagi jemaah yang harus dipatuhi.

Menanggapi prasyarat tersebut, Anwar mengatakan, sebagai orang beragama, selain harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, yaitu dengan ayat Qouliyah dan sabda rasul-Nya.

Umat muslim juga dituntut untuk memperhatikan ayat-ayat-Nya yang lain yang disebut dengan ayat-ayat Kauniyah.

"Ayat-ayat Kauniyah ini adalah ayat-ayat Allah yang bisa dipahami oleh para ilmuwan dan atau scientist. Oleh karena itu kesimpulan mereka tentang apa yang harus kita lakukan (syarat karantina) tentu harus kita perhatikan," kata Anwar kepada Liputan6.com, melalui pesan singkat diterima, Minggu 10 Oktober 2021.

Selain itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah meyakinkan Arab Saudi untuk bisa mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia.

"Saya menyambut baik atas kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mengizinkan kembali pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia serta mengapresiasi kerja dan usaha keras Pemerintah Indonesia yang mampu meyakinkan Pemerintah Arab Saudi dalam hal penanganan pandemi Covid-19," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 11 Oktober 2021.

Berikut sederet tanggapan berbagai pihak terkait rencana otoritas Arab Saudi kembali buka akses jemaah umrah Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. MUI

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi positif rencana Pemerintah Saudi untuk kembali membuka keran umrah untuk jemaah asal Indonesia. Kendati dalam rencana tersebut, ada aturan karantina bagi jemaah yang harus dipatuhi.

Menanggapi prasyarat tersebut, Anwar mengatakan, sebagai orang beragama, selain harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, yaitu dengan ayat Qouliyah dan sabda rasul-Nya.

Umat muslim juga dituntut untuk memperhatikan ayat-ayat-Nya yang lain yang disebut dengan ayat-ayat Kauniyah.

"Ayat-ayat Kauniyah ini adalah ayat-ayat Allah yang bisa dipahami oleh para ilmuwan dan atau scientist. Oleh karena itu kesimpulan mereka tentang apa yang harus kita lakukan (syarat karantina) tentu harus kita perhatikan," kata Anwar kepada Liputan6.com, melalui pesan singkat diterima, Minggu 10 Oktober 2021.

Kepada para jemaah Indonesia, dia pun berharap agar mereka yang akan menjalankan ibadah umrah benar-benar memperhatikan ayat-ayat Qouliyah dan ayat-ayat Kauniyah. Sebab, Pemerintah Saudi dalam kebijakannya sudah memperhatikan dan mempertimbangkan kedua hal tersebut.

"Untuk itu MUI mengimbau kepada jemaah yang ingin melaksanakan umrah agar mematuhi ketentuan yang ada dengan sebaik-baiknya," harap dia.

Anwar meyakini, ketentuan diberlakukan Saudi tidak hanya baik bagi para pelaku umrah, tetapi juga baik bagi orang lain bahkan bagi bangsa dan negara ke depannya.

 

3 dari 6 halaman

2. Wakil Menteri Agama

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan dua hal yang membuat Arab Saudi memberikan lampu hijau untuk kedatangan jemaah umrah asal Indonesia.

Pertama, kata dia, melalui pembahasan yang cukup lama dan intens melalui lobi, baik pada level menteri luar negeri, menteri agama, dan juga menteri kesehatan.

"Kedua, karena perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia yang semakin baik," ujar Zainut Tauhid kepada wartawan, Senin 11 Oktober 2021.

Sedangkan untuk waktu pemberangkatan pertama, kata dia, menunggu pelaksanaan teknisnya selesai.

Dia menjelaskan Kementerian Agama akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan serta dengan otoritas terkait di Kerajaan Saudi Arabia mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah Saudi Arabia yang baru ini.

"Dalam waktu dekat Bapak Menteri Agama akan melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk melakukan koordinasi maupun komunikasi dengan otoritas Arab Saudi, semoga kehadiran Menteri Agama tersebut dapat mempercepat kepastian penyelenggaraan ibadah haji dan umrah," terang Zainut.

Zainut pun mengungkapkan beberapa hal yang disampaikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Nota Diplomatik Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta pada 8 Oktober 2021.

"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jemaah umrah Indonesia," imbuhnya.

Kemudian, lanjut dia, komite khusus di Kerajaan Saudi Arabia sedang bekerja saat ini guna meminimalisir segala hambatan yang menghalangi kemungkinan tidak dapatnya jemaah Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.

"Untuk ke depannya kami sangat berharap ibadah haji juga sudah mulai buka," pungkas dia.

 

4 dari 6 halaman

3. DPR RI

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyambut pembukaan kembali umrah bagi jamaah Indonesia.

Dia menuturkan, pembukaan pintu ibadah umrah oleh Kerajaan Arab Saudi tak terlepas dari penanganan pandemi Covid-19 Indonesia yang semakin baik.

"Alhamdulillah, tentu kita patut bersyukur atas dibukanya kembali ibadah umrah untuk umat Muslim dari Indonesia. Kebijakan kembali membuka jemaah umrah oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia tidak lepas dari semakin terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia," kata Ace dalam keterangannya.

"Prinsipnya bagi kami, dengan kebijakan menunjukan bahwa pemerintah Arab Saudi telah menunjukan kepercayaan terhadap Indonesia dalam penanganan Covid-19," sambung dia.

Politikus Golkar ini meminta pemerintah mempersiapkan syarat-syarat yang diberikan Arab Saudi.

"Yang harus ditindaklanjuti secara teknis adalah sejauhmana persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan oleh pihak Arab Saudi terkait dengan teknis penyelenggaraan umrah. Tentu akan terkait dengan protokol kesehatan dan kebutuhan biaya penyelenggaraan umrah yang akan diberikan kepada penyelenggara umroh di Indonesia," kata Ace.

Ace mengingatkan Kemenag bahwa prokes dan teknis pelaksanaan umrah akan lebih detail selama pandemi.

"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dimohon segera menindaklanjutinya dengan melakukan pembicaraan secara teknis pelaksanaan detailnya, terutama soal protokol kesehatan dan ketentuan yang terkait dalam penyelenggaraan umrah di tanah suci itu," jelas dia.

 

5 dari 6 halaman

4. MPR RI

Pemerintah telah mendapatkan lampu hijau izin umrah dari Arab Saudi untuk jamaah umrah Indonesia.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) pun mengapresiasi keberhasilan pemerintah yang meyakinkan Arab Saudi untuk bisa mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia.

"Saya menyambut baik atas kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mengizinkan kembali pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia serta mengapresiasi kerja dan usaha keras Pemerintah Indonesia yang mampu meyakinkan Pemerintah Arab Saudi dalam hal penanganan pandemi Covid-19," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Bamsoet mengatakan izin pelaksanaan umrah bagi jemaah Indonesia diberikan atas dasar mulai membaiknya laju perkembangan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Bamsoet pun meminta Kementerian Agama untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas terkait di Kerajaan Saudi mengenai kebijakan baru penyelenggaraan ibadah umrah agar pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan baru tersebut.

"Saya meminta Kementerian Agama untuk memberikan prioritas keberangkatan umrah kepada jemaah yang tertunda keberangkatannya dan tidak mengundurkan diri, namun tetap memastikan calon jemaah tersebut telah memenuhi syarat keberangkatan ibadah umrah yang ditetapkan, seperti batas usia, memiliki kesehatan yang baik hingga telah divaksinasi," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Bamsoet juga meminta pemerintah melakukan percepatan vaksinasi dan memprioritaskan pemberian vaksinasi Covid-19 bagi calon jemaah Indonesia.

 

(Cindy Violeta Layan)

6 dari 6 halaman

Ibadah Umrah Dibuka Agustus 2021?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.