Sukses

Gernas BBI 2021 Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Pasca-Pandemi Covid-19

Tahun ini Gernas BBI Kemendes PDTT dipusatkan di Samarinda, Kalimantan Timur.

Liputan6.com, Jakarta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) terus dikampanyekan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Berbagai produk buatan dalam negeri dipastikan mempunyai kualitas dan daya saing yang tidak kalah dari produk luar negeri.

Tahun ini Gernas BBI Kemendes PDTT dipusatkan di Samarinda, Kalimantan Timur. Kegiatan ini akan ditandai dengan pameran berbagai produk dalam negeri termasuk produk hasil kreativitas Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Pameran produk dalam negeri tersebut akan digelar di Planery Hall Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur.

"Gernas BBI ini dikomandoi oleh Kemenko Manives. Gernas BBI yang digelar Kemendes PDTT ini sudah tahun kedua. Tahun pertama kita laksanakan bersamaan dengan hari batik. Tahun ini kita mendapatkan tugas untuk meningkatkan produk-produk dari kaltim," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/10/2021).

Harlina mengatakan, Gernas BBI yang digelar tahun ini oleh Kemendes PDTT memiliki arti penting dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gernas BBI tahun ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.  Gernas BBI diharapkan tidak hanya mendongkrak perekonomian makro tetapi juga bisa mengeliarkan perekonomian mikro di level desa.

“Gernas BBI akan membangkitkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada. UMKM sendiri banyak bergerak di perdesaan yang juga dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama,” katanya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Kaltim Jadi Pusat Gernas BBI

Dia mengungkapkan Kemendes PDTT tahun ini menggandeng sejumlah kementerian/lembaga dan pihak swasta dalam menggelar Gernas BBI. Hal ini merupakan wujud keberpihakan semua pihak dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi. "Jadi ini yang kita lakukan dan kita menjadi Brand Ambasador dan campaign manager bersama pertamina dengan dibantu dengan Bank Indonesia (BI) dan Pemprov Kaltim," katanya.

Lebih jauh, Harlina mengatakan Kalimantan Timur dipilih sebagai pusat pelaksanaan Gernas BBI karena wilayah ini banyak menghasilkan produk-produk berkualitas. Produk-produk artisan dari Kaltim seperti lidi kelapa sawit, lidi nipah, arang kayu, batik khas kaltim, manik-manik, makanan khas kaltim dan produk lainnya mempunyai kualitas bagus dan layak ekspor.

"Produk-produk unggulan dikaltim inilah yang kita akan publikasikan atau akan go internasional. mudah-mudahan berjalan dengan lancar dengan target yang kita harapkan," katanya.

Sedikitnya, empat BUMDes di Kaltim akan segera melakukan ekspor produk lidi dari nipah dan kelapa sawit ke Kanada yang diharapkan akan menjadi langkah awal memacu ekonomi dari bawah. Keempat BUMDes tersebut yakni BUMDes Bina Mandiri, BUMDes Karya Prima, BUMDes Maranu, BUMDes Mekar Sejati yang semuanya berada di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.

Ekspor komoditi ini akan terus berlanjut secara berkala, bahkan akan dikembangkan untuk pemasarannya hingga ke India dan Bangladesh.

“Ekspor perdana ke empat BUMDes tersebut rencananya akan dilakukan bersamaan dengan peluncuran Gernas BBI pada Selasa (12/10) dengan tujuan ekspor ke Kanada yang pada tahap awal sekitar 25 ton,” urai Harlina.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh masyarakat untuk setia membeli dan menggunakan produk dalam negeri. "Menggunakan produk dalam negeri tak hanya membantu peningkatan geliat UMKM dan BUMDes, namun juga menjadi wujud cinta terhadap Negara Indonesia," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.