Sukses

Banyak Kasus Kebakaran, Politikus NasDem Minta Pemprov DKI Jakarta Evaluasi

Ahmad Sahroni minta pemprov DKI Jakarta memberi perhatian serius menyusul empat kasus kebakaran yang terjadi di Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni minta Pemprov DKI Jakarta memberi perhatian serius menyusul empat kasus kebakaran yang terjadi di Ibu Kota.

Sebagai catatan, kebarakan yang dimaksud adalah yang pertama sebuah SD di Pancoran, kemudian gedung perusahaan market place, gardu listrik PLN dan terakhir pemukiman padat penduduk di Tanjung Priok.

"Ini harus menjadi perhatian serius, harus adanya terobosan baru dari pemerintah yang memikirkan pencegahan kebakaran yang kerap terjadi di DKI ini, kalau tidak ya kebakaran akan terus terjadi," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).

Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR legislasi Jakarta ini berharap, Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi dan koordinasi dengan PLN, lantaran kebanyakan dari kejadian kebakaran adalah karena korsleting listrik.

"Menurut saya, pihak Pemprov perlu juga kordinasi dengan PLN, karena hampir semua kasus kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta penyebabnya dari korsleting listrik. Kalau terus-terusan terjadi seperti ini kan berarti ada yang tidak beres dengan jaringannya dan harus segera dibenahi," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Kebakaran di Tanjung Priok

Lebih lanjut, terkait korban kebakaran yang kini masih mengungsi di Tanjung Priok, Sahroni bersama tim Ahmad Sahroni Center tengah berupaya membantu meringankan beban para korban dengan menyalurkan bantuan.

"Untuk tahap awal, kami mengirimkan 1000 paket makanan dan minuman setiap harinya sejak para korban mulai mengungsi. Kami juga bekerjasama dengan dinsos setempat dalam hal ini. Harapan saya, para wakil rakyat lain yang berada di wilayah DKI Jakarta juga bisa turut membantu, turun memberikan bantuan kepada para korban kebakaran dalam kondisi serta sulit seperti sekarang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.