Sukses

Kadinsos Gorontalo: Mensos Marahi Anak-Anaknya Sendiri, Bukan Pegawai Dinsos

Terlebih menurut Husain, menangani persoalan yang ada di Kemensos tidaklah main-main.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kecewa dan memarahi koordinator penyalur bantuan sosial di Kabupaten Gorontalo akibat ada data penerima bantuan yang tidak beres.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Gorontalo, Husain UI, menyampaikan kronologi perihal Mensos Risma meluapkan kekesalannya. Dia menegaskan bahwa Risma saat itu marah kepada petugas yang diangkat oleh Kemensos, bukan dari Dinsos Kabupaten Gorontalo.

"Jadi sudah dilaporkan bahwa ada salah satu KPM sudah dihapus namanya sebagai penerima. Setelah di cross check oleh staf ahli Menteri yang membidangi persoalan bansos, ternyata orangnya ada. Itu yang membuat Beliau (Mensos) marah kepada koordinator daerah," ujar Husain saat diwawancara media, Jumat (1/10/21).

"Koordinator daerah itu diangkat oleh Mensos dan mereka itu mitra dari Dinas Sosial. Jadi wajar Beliau mau marah kepada anak-anaknya (petugasnya) karena tidak hati-hati karena Beliau sangat serius," tegasnya.

Terlebih menurut Husain, menangani persoalan yang ada di Kemensos tidaklah main-main.

"Jadi ketika begitu dia serius itu dan apa yang diinformasikan tidak sesuai dengan fakta, itu yang membuat Beliau (Mensos) marah," pungkasnya.

Sebelumnya, aksi Risma yang murka sempat terekam video amatir yang berdurasi sekitar 2 menit. Bahkan, video tersebut sempat viral di media sosial.

Terlihat, Mensos dengan pakaian batik itu, mengeluarkan nada tinggi sembari menunjuk koordinator penyaluran bansos di Gorontalo yang saat itu juga hadir Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.

"DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?" kata Risma dengan nada tinggi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Sesuai Fakta

Risma terlihat tidak senang dengan laporan yang tidak sesuai dengan fakta karena menurutnya hal itu menjadi sumber masalah.

"Data-data itu, yang sering kamu jadi fitnah! Itu saya yang kena, tahu nggak!" tutur mantan Wali Kota Surabaya ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.