Sukses

Hari Batik Nasional: Kenali Sejarah Serta Teknik Pembuatannya

Hari batik nasional yang diperingati setiap 2 Oktober memiliki banyak sejarah di dalamnya, serta teknik-teknik pembuatannya.

Liputan6.com, Jakarta Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober merupakan hari yang ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawani (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober tahun 2009 oleh UNESCO.

Batik merupakan salah satu satu warisan nusantara yang unik, peringatan di setiap tahunnya diselenggarakan dengan tujuan memaknai batik sebagai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Batik sering diartikan sebagai seni gambar di atas kain untuk pakaian. Tidak asal menggambar saja, akan tetapi motif yang digambarkan juga memiliki makna filosofis.

Tidak jauh dari kebudayaan Jawa, filosofi dalam motif batik masih berkaitan dengan simbol-simbol yang mengakar kuat dalam falsafah kehidupan masyarakat jawa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Sejarah Batik

Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu 'amba' yang berarti tulis dan 'nitik' yang berarti titik. Membatik di atas kain menggunakan canting yang ujungnya kecil memberi kesan orang sedang menulis titik-titik. Meskipun kata 'batik' berasal dari bahasa Jawa, namun asal muasal batik sesungguhnya masih menjadi misteri dan masih diperdebatkan sampai kini.

Pada tahun 1677, terdapat bukti sejarah tentang perdagangan sutera dari Cina ke Jawa, Sumatera, Persia dan Hindustan. Terdapat catatan tertulis mengenai ekspor batik dari Jawa ke Malabar pada catatan tahun 1516 disusul tahun 1518.

Dalam catatan itu terdapat penjelasan mengenai kain-kain yang diwarnai indah. Batik yang awalnya hanya dipakai dalam lingkungan keraton saja mulai meluaskan jangkauannya ke luar keraton seiring dengan kebutuhan dan perkembangan zaman dari kebutuhan indiividual menjadi industrial.

Terdapat 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya.

3 dari 6 halaman

1. Batik Tulis

Batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting, canting yang berisi malam (lilin panas) digunakan untuk menebalkan pola batik. Teknik batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya.

Kerumitan dalam teknik pembuatan menyebabkan harga batik tulis sangatlah mahal, jenis batik ini biasa dipakai raja, pembesar kraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.

4 dari 6 halaman

2. Batik Cap

Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga waktu dalam pembuatan cenderung cepat dan singkat. Karena motif yang sama, teknik batik cap dinilai kurang memiliki seni dan harga yang ditawarkan juga cukup murah karena dapat dikerjakan secara masal.

5 dari 6 halaman

3. Batik Lukis

Teknik batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam (lilin panas) di atas kain putih. Pembuatannya tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada karena motifnya sibuat sesuai dengan keinginan pelukis. Batik lukis ini cenderung relatif mahal karena tergolong batik eksklusif dan jumlahnya terbatas.

Penulis : Azarine Natazia

6 dari 6 halaman

Infografis Batik Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini