Sukses

Polisi Sebut Napoleon Tak Sadar Diajak Damai Muhammad Kece, Malah Buat Surat Terbuka

Polisi mengungkap ada upaya perdamaian dan pencabutan laporan oleh Youtuber Muhammad Kece, usai mengalami penganiayaan yang dilakukan Napoleon Bonaparte dan tahanan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Polisi mengungkap ada upaya perdamaian dan pencabutan laporan oleh Youtuber Muhammad Kece, usai mengalami penganiayaan yang dilakukan terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte dan tahanan lainnya di Rutan Bareskrim Polri.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyampaikan, kasus penganiayaan ini menjadi berlanjut lantaran adanya pengakuan Napoleon sendiri dalam surat terbukanya.

"Kenapa ini sempat menjadi panjang, karena di awal di dalam proses penyelidikan, semua peristiwa itu diakui oleh NB. Ternyata mungkin yang bersangkutan tidak menyangka karena di awal disampaikan kepada penyidik surat pencabutan dan surat perdamaian. Tapi karena kasus yang terjadi bukan delik aduan, maka penyidik memutuskan untuk tetap melaksanakan penyidikan," tutur Andi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2021).

Setelah menyadari hal tersebut, Andi melanjutkan, Napoleon berusaha menarik kembali keterangannya. Tidak hanya itu, dia juga berupaya mempengaruhi para saksi.

"Nah di dalam proses penyidikan inilah ternyata saudara NB menarik semua keterangannya. Oleh karena itu kalau rekan-rekan cermati, setelah pemeriksaan itu Bareskrim sampai sekarang isolasi terhadap yang bersangkutan. Tujuannya apa, penyidik melihat NB ini mempengaruhi saksi-saksi lain," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fakta Lain Terungkap

Setelah isolasi terhadap Napoleon dan pemeriksaan tambahan lainnya hingga prarekonstruksi, akhirnya terungkap bahwa tahanan lain turut terlibat dalam pengeroyokan terhadap Muhammad Kece.

"Terungkap bahwa bukan cuma NB yang melakukan, ada napi-napi lain yang ikut melakukan itu. Sementara NB memang ada juga dipukul 15.00 hari yang sama," Andi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.