Sukses

3 Pernyataan Menko Luhut Usai Dipanggil Polda Metro Jaya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (27/9/2021) mendatangi Polda Metro Jaya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (27/9/2021) mendatangi Polda Metro Jaya.

Kedatangan Luhut untuk memberikan keterangan sebagai pelapor atas kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkannya ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Adapun terlapornya ialah Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida.

Usai memberikan penjelasan pada polisi, Luhut mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat. Terutama ditujukan untuk Haris Azhar dan Fatia Maulida.

Luhut mengatakan, ada hak asasi manusia yang melekat setiap orang. Meskipun menyampaikan pendapat bagian dari kebebasan, kata Luhut tapi tidak ada yang sifatnya absolut.

"Ini saya kira penting, jadi semua pembelajaran untuk semua jangan sembarang ngomong, jadi jangan berdalih hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi yang membuat orang lain jadi susah tidak boleh gitu," ujar Luhut di Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021).

Berikut 3 pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai memenuhui panggilan Polda Metro Jaya dihimpun Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ingatkan Hati-Hati Sampaikan Pendapat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.

Peringatan itu terutama ditujukan kepada Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida yang menudingnya terlibat dalam bisnis tambang di Papua.

Luhut mengatakan, ada hak asasi manusia yang melekat setiap orang. Meskipun menyampaikan pendapat bagian dari kebebasan, kata Luhut tapi tidak ada yang sifatnya absolut.

"Ini saya kira penting, jadi semua pembelajaran untuk semua jangan sembarang ngomong, jadi jangan berdalih hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi yang membuat orang lain jadi susah tidak boleh gitu," kata di Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021).

3 dari 4 halaman

2. Tegaskan Tudingan Bisa Berdampak pada Keluarga Besar

Apalagi, menurut Luhut, tudingan yang disampaikan Haris dan Fatia berdampak buruk pada nama baik keluarga.

"Saya tidak ingin anak cucu saya merasa bahwa saya sebagai orangtua, kakek membuat kecurangan di Papua yang saya tidak pernah lakukan. Jadi biarlah dibuktikan di pengadilan, nanti kalau saya salah ya dihukum, nanti kalau yang melaporkan itu salah ya dia dihukum, kita kan sama di mata hukum," papar dia.

 

4 dari 4 halaman

3. Bantah Miliki Bisnis di Papua

Luhut pun menegaskan, dirinya tidak memiliki bisnis tambang di Papua. Hal itu disampaikan untuk menepis tudingan Koordinator KontraS Fatia Maulida.

"Saya tidak ada sama sekali bisnis di Papua, sama sekali tidak ada, apalagi itu dibilang pertambangan-pertambangan, itu kan berarti jamak, saya tidak ada," tegas Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.