Sukses

Top 3 News: Eks Anggota FPI Bantu Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece

Saat menganiaya Muhammad Kece, Irjen Napoleon Bonaparte dibantu oleh tahanan yang merupakan mantan anggota organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).

Liputan6.com, Jakarta - Pengusutan kasus penganiayaan terhadap Youtuber Muhammad Kece hingga kini terus dilakukan. Dari hasil penyelidikan polisi terungkap, bahwa saat menganiaya Kece, Irjen Napoleon Bonaparte dibantu tiga orang tahanan.

Satu di antara tiga orang tahanan itu merupakan eks anggota Front Pembela Islam (FPI). Sedangkan dua pelaku lainnya terlibat kasus pidana umum. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Selasa, 21 September.

Berita terpopuler lainnya terkait gempa bumi yang terjadi di Tanah Air. BMKG mencatat, pada Selasa,  21 September kemarin ada dua lindu getarkan Indonesia. 

Kedua gempa terjadi di wilayah Indonesia timur, yakni Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Masing-masing wilayah diguncang gempa magnitudo 4,9.

Gempa di Provinsi Maluku dilaporkan berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Begitu pun dengan Jayapura, lindu berpusat di laut atau sekitar 89 km timur laut Kabupaten Jayapura.

Berita duka berpulangnya seorang pakar hukum Tanah Air juga tak kalah menyita perhatian. Prof Jacob Elfinus Sahetapy atau akrab dikenal Prof Sahetapy telah berpulang pada Selasa, 21 September kemarin dalam usia 89 tahun.

Selain menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, almarhum juga pernah bergabung ke PDI Perjuangan pada 1999-2004.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa, 21 September 2021:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Polisi: Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece Dibantu Tahanan Eks FPI

Polisi masih mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte, terhadap Youtuber Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Dalam aksinya, mantan Kadivhubinter Polri itu ternyata dibantu oleh tahanan yang merupakan mantan anggota organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).

"Salah satunya adalah napi dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI," tutur Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).

Menurut Andi, tahanan tersebut berinisial M. Sementara dua orang lainnya yang turut membantu bukan merupakan mantan anggota FPI.

"Dua lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan," kata Andi.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Gempa Hari Ini Selasa 21 September 2021 Dua Kali Getarkan Wilayah Indonesia

Gempa hari ini, Selasa (21/9/2021) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 19.45 WIB, ada dua kali lindu terjadi.

Dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id, gempa pertama terjadi pagi hari pukul 08:20:46 WIB.

Lindu pertama getarkan wilayah Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku dengan kekuatan magnitudo 4,9 dan kedalaman 10 kilometer.

Masih di wilayah Timur Indonesia, gempa kedua menggetarkan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua sekitar pukul 17:33:23 WIB. Bermagnitudo 4,9, pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 89 kilometer.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Pakar Hukum Profesor JE Sahetapy Meninggal Dunia

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Jacob Elfinus Sahetapy atau akrab dikenal Prof Sahetapy wafat pada Selasa (21/9/2021). Demikian disampaikan akun Instagram resmi Fakultas Hukum (FH) Unair.

"Rest in Peace 6 Juni 1932 - 21 September 2021," demikian disampaikan akun Instagram resmi Fakultas Hukum, Selasa.

"Prof.Dr. J.E.Sahetapy, S.H., M.A. (Guru Besar Emiritus Hukum Pidana dan Kriminologi FH UNAIR & Dekan FH UNAIR Periode 1979-1985)" imbuh akun FH Unair.

Prof Sahetapy dikenal luas sebagai pakar hukum kawakan nasional. Dia pernah tercatat sebagai anggota tim perumus RKUHP yang diketuai pakar hukum Universitas Diponegoro Prof Soedarto pada 1964.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.