Sukses

Melihat Penerapan Ganjil Genap di Kawasan Puncak saat Akhir Pekan

Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat menerapkan sistem pelat kendaraan ganjil genap di akhir pekan Jumat, Sabtu, dan Minggu untuk mencegah kerumunan yang bisa menyebarkan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat menerapkan sistem pelat kendaraan ganjil genap di akhir pekan Jumat, Sabtu, dan Minggu untuk mencegah kerumunan yang bisa menyebarkan Covid-19.

Saat penerapan ganjil genap pada 10-12 September 2021, lalu lintas di kawasan Puncak Bogor terpantau ramai lancar, tepatnya di hari ketiga penerapan Minggu 12 September 2021.

"Saat ini ramai lancar, ganjil genap 24 jam tetap kami laksanakan di titik-titik penyekatan," ujar Kabag Operasi Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana, Minggu 12 September 2021.

Dia mengatakan, situasi arus lalu-lintas terpantau ramai lancar mulai dari penyekatan Simpang Gadog.

Sementara itu, melihat penerapan ganjil genap cukup efektif menekan mobilitas warga di akhir pekan, maka akan kembali dilanjut pekan depan.

"Kami akan mengevaluasi kembali penerapan ganjil genap di jalur Puncak-Cianjur, karena ini cukup efektif dalam menekan mobilitas kendaraan terutama di kawasan Puncak-Cipanas yang selama ini rawan macet total," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.

Berikut melihat penerapan sistem pelat kendaraan ganjil genap di akhir pekan Jumat, Sabtu, dan Minggu dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Ada Warga Nekat Dandani Mobil Mirip Ambulans

Polisi memberlakukan ganjil genap di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat untuk mencegah kepadatan arus saat akhir pekan dan mengurangi mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19.

Salah satu diterapkan di Simpang Gadog menuju Puncak. Baik kendaraan roda empat atau dua, diputar balik oleh petugas jika platnya tak sesuai aturan.

Meski demikian, ada saja cara warga mencoba mengakali aturan. Salah satunya, saat Satlantas Polres Bogor menghentikan mobil Suzuki APV putih yang melaju dari jalan Raya Ciawi dan berusaha melakukan contraflow.

Adapun mobil itu menyerupai Ambulans lantaran ada stiker dan lampu sirene dan rotator. Merasa curiga, polisi menghentikan dan memeriksa mobil tersebut, yang diketahui bahwa itu hanya mobil pribadi.

"Itu mobil pribadi yang dimodifikasi menjadi mobil ambulans, artinya tidak sesuai peruntukan. Makanya kami tilang dan diminta untuk mencopot atributnya," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata, Sabtu 11 September 2021.

Kepada petugas, pemuda itu mengaku hendak berwisata ke Puncak. Agar lolos dari pemeriksaan petugas, pemilik mobil memodifikasi kendaraannya menyerupai mobil ambulans.

"Niatnya berdua mau berwisata ke Puncak. Ya mereka kami minta untuk pulang lagi karena ini nomor pelat kendaraannya juga genap," kata Dicky.

 

3 dari 10 halaman

2. Sempat Macet hingga 2 Kilometer

Terjadi kemacetan di jalur sepanjang jalur aglomerasi Puncak Bogor pada Sabtu malam 11 September 2021.

Di kutip dari Antara, arus lalu lintas mengalami kemacetan hingga dua kilometer dimulai dari Simpang Cipayung, Kecamatan Cisarua, Pasar Cisarua, dan Hotel Royal Safari Garden, hingga pertigaan Taman Safari.

Di Simpang Cipayung, kendaraan roda empat dan roda dua harus berhenti karena menunggu keluarnya kendaraan dari gang di samping masjid setempat.

Sementara di titik Kecamatan Cisarua kendaraan kembali mulai antre dengan kecepatan di bawah 20 meter per jam.

Sementara lalu lintas di Royal Safari Garden sampai Pasar Cisarua padat merayap. Pemberlakuan satu jalur arah Jakarta dari Cianjur membuat kendaraan padat di lajur kiri.

Sejumlah usaha warung pinggir jalan kembali dipadati pengunjung yang sekadar beristirahat untuk menuju Puncak Pass.

Pemberlakuan satu jalur arah Jakarta telah diberlakukan dua kali pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIB dan pukul 18.00 hingga pukul 20.00 WIB.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan petugas gabungan langsung memberlakukan rekayasa lalu lintas satu jalur arah Jakarta untuk mengurai kemacetan.

 

4 dari 10 halaman

3. Hari Ketiga Penerapan Ramai Lancar

Memasuki hari ketiga penerapan ganjil genap terpadu pada Minggu 12 September 2021, lalu lintas di kawasan Puncak Bogor terpantau ramai lancar.

Kabag Operasi Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana menyampaikan, situasi arus lalu-lintas terpantau ramai lancar mulai dari penyekatan Simpang Gadog.

Kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Ciawi tetap diseleksi berdasarkan pelat nomor kendaraan sesuai tanggal kalender hari Minggu ini 12 September 2021, yakni genap.

"Saat ini ramai lancar, ganjil genap 24 jam tetap kami laksanakan di titik-titik penyekatan," katanya.

Seperti dilansir Antara, arus lalu lintas hingga kawasan Puncak Pass terpantau ramai lancar. Kendaraan roda empat maupun roda dua berpelat genap terlihat lalu lalang melintas tanpa hambatan.

 

5 dari 10 halaman

4. Kawasan Puncak Pass Ramai Pengunjung

Hingga pukul 10.00 WIB, Minggu 12 September 2021, tidak tampak ada penyekatan kendaraan di Puncak Pass. Banyak kendaraan roda dua terparkir di pinggir jalan di sekitar Puncak Pass.

Para pengunjung terlihat menikmati pemandangan dan udara sejuk di kawasan kebun teh. Tak sedikit yang melakukan swafoto atau foto bersama dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak.

Arus lalu-lintas ke arah Cipanas, Kabupaten Cianjur, juga terlihat lancar.

Sebelumnya pada pagi hari, antrean kendaraan tampak terlihat di sekitar Cipayung hingga Cisarua, antara lain karena ada Pasar Cisarua yang ramai dikunjungi warga sekitar.

 

6 dari 10 halaman

5. Ganjil Genap Diklaim Turunkan Mobilitas Kendaraan

Kepolisian Resor Cianjur menyatakan penerapan ganjil genap di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, efektif untuk membatasi mobilitas kendaraan dari luar kota menuju berbagai destinasi wisata dan tempat kunjungan lainnya di Cianjur.

"Kami akan mengevaluasi kembali penerapan ganjil genap di jalur Puncak-Cianjur, karena ini cukup efektif dalam menekan mobilitas kendaraan terutama di kawasan Puncak-Cipanas yang selama ini rawan macet total," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan,.

Ia menjelaskan, memasuki pekan kedua penerapan ganjil genap di jalur utama Puncak, tidak terjadi antrian panjang kendaraan seperti yang terjadi di wilayah hukum Bogor yang sempat mengular.

Volume kendaraan selama akhir pekan ramai lancar, hanya laju kendaraan tersendat di beberapa titik rawan.

Namun tidak sampai terjadi macet total, setelah dilakukan rekayasa arus, titik rawan macet seperti Jalan Raya Pacet, Pasekon hingga Hanjawar, mulai kembali normal.

Namun saat sore, volume kendaraan terlihat meningkat menuju arah Bogor, seiring tutupnya tempat wisata kota sehingga pihaknya akan meminta sistem tersebut kembali diterapkan.

"Kemungkinan penerapan ganjil genap akan dilakukan karena selama dua pekan terakhir tidak ada macet total di jalur Puncak. Kami akan koordinasikan dengan atasan dan Pemkab Cianjur. Ganjil genap efektif untuk mengatasi tingginya volume kendaraan saat akhir pekan, " katanya yang dikutip dari Antara.

 

7 dari 10 halaman

6. Akan Kembali Normal Jika Nol Kasus

Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan hal yang sama terkait penerapan ganjil genap di jalur Puncak, sangat efektif mengurangi volume kendaraan dari luar kota.

Sehingga pihaknya berkoordinasi dengan Polres Cianjur, untuk menerapkan ganjil genap meski ke depan Cianjur masuk ke level 1.

"Kami menilai ganjil genap untuk sementara dapat diterapkan kembali karena efektif menekan mobilitas kendaraan pengunjung ke Cianjur. Nanti setelah dinyatakan nol kasus, kita akan terapkan normal kembali," katanya.

 

8 dari 10 halaman

7. Dipantau Langsung Kemenhub, Tetap Dilanjut Pekan Depan

Ganjil genap di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar) kemungkinan akan kembali diterapkan akhir pekan depan.

Hal tersebut mengingat ganjil genap dianggap efektif menurunkan kepadatan lalu lintas di kawasan wisata Puncak.

"Kalau hasilnya bagus mungkin pekan depan dilanjutkan uji coba ganjil genap," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi usai memantau uji coba ganjil genap di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Menurut dia, dari hasil laporan, volume kendaraan yang menuju kawasan Puncak akhir pekan ini mengalami penurunan 30-40 persen jika dibandingkan pekan lalu.

Untuk itu, lanjut Budi, hasil evaluasi ganjil genap pekan pertama dan kedua ini akan menjadi dasar Kemenhub dalam menentukan kebijakan yang tepat untuk diterapkan di kawasan Puncak.

"Makanya hari ini kami turun langsung untuk melihat kondisi di lapangan," terang Budi.

 

9 dari 10 halaman

8. Masih Rumuskan Kebijakan Ganjil Genap, Libatkan Semua Pihak

Sampai saat ini, Budi mengaku masih merumuskan kebijakan dan regulasi terkait rekayasa lalu lintas untuk menekan kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak.

"Kami sedang merancang Peraturan Perhubungan untuk di kawasan Puncak ini. Apakah nanti ganjil genap ini akan kami permanenkan atau seperti apa ke depannya, sedang kami kaji," papar dia.

Budi menyatakan dalam melakukan kajian tersebut, pihaknya melibatkan semua unsur baik TNI, Polri, maupun pemerintah daerah.

Sejauh ini, Budi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah kepolisian di tiap daerah yang berbatasan dengan kawasan Puncak. Seperti dari Polres Bogor, Polresta Bogor Kota, Polres Cianjur, Polres Sukabumi, Polres Sukabumi Kota.

"Bahkan unsur lapisan masyarakat Puncak Kabupaten Bogor yang tergabung dalam Puncak Ngahiji pun kita komunikasi," jelas dia.

10 dari 10 halaman

Ganjil Genap Sepeda Motor saat PSBB Transisi Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.