Sukses

Pengunjung Taman Safari Berkurang Akibat Ganjil Genap di Puncak Bogor

Taman Safari Indonesia mencoba memfasilitasi waktu luang menunggu pemberlakuan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan wisata konservasi ke Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, berkurang dengan adanya penerapan ganjil genap terpadu di kawasan aglomerasi Puncak pada 10-12 September 2021.

"Pengaruhnya ada, mobil pengunjung berkurang sekitar 100 unit dengan rata-rata berisi empat orang pada momentum ganjil genap ini," kata General Manager Area TSI Emeraldo Parengkuan saat ditemui di Cisarua, Bogor, Minggu (12/9/2021).

Aldo menyampaikan penerapan ganjil genap dan sistem buka tutup jalur di kawasan Puncak, berdampak pada antrean mobil pengunjung saat keluar TSI di pintu masuk atau keluar hingga di persimpangan Jalan Raya Puncak.

Dengan kondisi itu, TSI mencoba memfasilitasi waktu luang menunggu pemberlakuan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan dengan menyediakan Safari Green Food Carnaval.

"Ini lokasinya di luar, bagi mereka yang mau pulang mereka bisa tunggu dulu di sini sampai Jalan Raya Puncak ini sedikit lengang," katanya yang dikutip dari Antara.

Aldo mengatakan TSI juga telah menempatkan petugas untuk membantu mengawasi lalu lintas di persimpangan Jalan Raya Puncak, dengan memberdayakan dan mengikutsertakan masyarakat sekitar.

"Biasanya kami selalu mendapat informasi kalau lalu lintas sedang satu arah, situasi padat, supaya kami bisa menginformasikan kepada pengunjung di sini agar mereka bisa mengatur waktu untuk pulang," kata Aldo.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi TSI

Ia juga menjelaskan TSI telah memiliki sejumlah strategi dalam memberikan kenyamanan dan upaya menjaga kesehatan pengunjung di masa Pandemi COVID-19.

Tempat konservasi satwa itu telah memiliki protokol kesehatan yang telah disetujui pemerintah dan juga membentuk satgas untuk memantau penerapan protokol kesehatan para pengunjung dan karyawannya.

"Taman Safari tempat wisata yang terbuka dan pengunjung punya pilihan untuk tetap di dalam mobil, baik untuk melihat 3.000 satwa yang ada maupun membeli makanan dan minuman dengan fasilitas 'take a way'," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.