Sukses

Jaga Pola Makan Sehat untuk Hidup Bersama Covid-19 dengan Lebih Aman

Menurut Menkominfo, selain terus memakai masker dan melengkapi vaksinasi Covid-19, proteksi diri dari paparan virus juga dapat dilakukan dengan cara gaya hidup sehat.

Liputan6.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (WHO) bersama banyak negara termasuk Indonesia sepakat bahwa Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu cepat.

Sebagai salah satu upaya proteksi kesehatan dalam hidup berdampingan dengan virus Corona, pemerintah mendorong masyarakat memperkuat gaya hidup sehat, selain tetap disiplin mengenakan masker dan melakukan vaksinasi.

"Meski virus Covid-19 akan hidup bersama kita dalam jangka panjang, kita harus berusaha tetap produktif karena kehidupan sosial ekonomi juga bergulir. Tidak ada pilihan selain menerapkan perlindungan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," papar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam keterangan diterima Liputan6.com, Sabtu (11/9/2021).

Menurut Menkominfo, selain terus memakai masker dan melengkapi vaksinasi, proteksi diri dari paparan virus juga dapat dilakukan dengan cara gaya hidup sehat. Di antaranya, memperhatikan pola makanan yang dikonsumsi.

"Menjadi tugas kita semua untuk menyerukan kampanye hidup sehat ini," tegas Johnny.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dr Elvina Karyadi menyatakan, asupan gizi yang sesuai kebutuhan dan tepat diperlukan agar semua sel dalam tubuh termasuk seluruh sel dalam sistem kekebalan tubuh (imunitas) dapat berfungsi secara optimal.

Gizi yang optimal dapat mendukung fungsi sel imun untuk memberikan respons efektif terhadap patogen dan memberi respons cepat yang dibutuhkan saat terjadi infeksi/inflamasi.

"Kekurangan gizi akan merusak fungsi kekebalan tubuh sebagai akibat dari kekurangan asupan makanan," ungkap Elvina dalam webinar Online Dietary Quality, Protein Intake and Non-communicable Disease, Sabtu. 

Tingkat kerusakan yang dihasilkan akan tergantung pada tingkat keparahan defisiensi, adanya infeksi, interaksi zat gizi, dan usia individu. Dengan demikian, kualitas diet yang baik dapat secara efektif membantu penyembuhan inflamasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh individu.

Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi dr Annta Kern Nugrohowati menjelaskan bahwa untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, manusia memerlukan mineral, vitamin, sumber energi, protein, juga lemak.

Menurutnya, pemerintah telah mencanangkan pola gizi seimbang secara umum, yakni karbohidrat 3-4 porsi, sayur buah 5-7 porsi, serta lauk 2-4 porsi per hari.

Lanjut Annta, asupan gula, garam, dan minyak juga harus diperhatikan agar tidak berlebihan, karena menyumbang zat yang dapat memperberat peradangan berlebih saat tubuh terkena infeksi.

"Asupan sayur dan buah orang Indonesia saat ini masih jauh di bawah target. Ini harus kita tingkatkan. Sayur sebaiknya dikonsumsi sebanyak kurang lebih 3 gelas per hari. Buah 2-3 porsi/hari, sebagai contoh 3 apel merah kecil atau 2 pisang ambon ukuran sedang per hari," ujarnya. 

  

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biasakan Makan Sayur dan Buah

Tambahan suplemen vitamin, menurut Annta juga diperlukan oleh orang dengan penyakit tertentu. Serta mereka yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi terpapar virus Covid-19, seperti tenaga kesehatan.

Masyarakat umum lainnya yang sehat, cukup memastikan asupan gizi seimbang. Susu, karena mudah dikonsumsi, dapat dijadikan salah satu sumber energi dan tambahan vitamin mineral pagi pasien kasus Covid-19.

"Tetapi, tidak benar bila ada yang mengatakan bahwa susu bisa membersihkan paru-paru," tandas Annta.

Sebagai langkah perlindungan kesehatan bagi anak-anak di bawah 12 tahun yang belum dapat menerima vaksin Covid-19, Annta memberikan beberapa saran khusus. Menurutnya, anak usia diatas 2 tahun harus tercukupi gizi dan energinya, serta dibiasakan banyak makan sayur dan buah.

Sedangkan bagi anak yang masih menerima Makanan Pendamping ASI (MPASI), dipastikan kualitas ASI yang baik selain asupan protein dan lemak yang cukup. Selain kandungan gizi, masyarakat perlu menjaga jadwal makan sehari-hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.