Sukses

Langkah Kemenhub Cegah Varian Mu Covid-19 Masuk Indonesia

Virus corona Varian Mu atau dikenal dengan B.1.621 masuk dalam daftar pantauan WHO pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan segera menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah varian baru Covid-19, yaitu varian Mu, masuk ke Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meminta jajarannya untuk melakukan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yaitu Kemenlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes, Satgas Penanganan Covid-19, Ditjen Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.

"Sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo yang memerintahkan kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantispasinya," katanya di Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Dia menjelaskan untuk mencegah masuknya varian Mu ke Indonesia, salah satunya perlu dilakukan pengendalian transportasi di simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional. Mulai dari bandara internasional maupun pelabuhan internasional.

"Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kemenlu, KKP, Satgas Penanganan Covid-19, dan Ditjen Imigrasi, untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19," bebernya.

Lebih lanjut Budi mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan. Dia juga akan meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.

Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru Covid-19.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Waspada

Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk mewaspadai Covid-19 varian B1621 atau varian Mu. Jokowi mewanti-wanti para menteri agar virus corona varian Mu tak masuk ke Indonesia.

"Saya juga ingin perhatian kita semuanya berkaitan dengan perhubungan, Pak Menhub, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu. Ini betul-betul kita lebih waspada dan detail," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9).

Menurut dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan dibandingkan saat awal Juli 2021 yang mencapai 56.000 kasus. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) RS Rujukan Covid-19 kini berada di angka 19 persen.

"Saya melihat kalau melihat kasus harian selama tiga hari kemarin misalnya 7.700, 6.700, dan 5.400 terakhir kemarin. Saya melihat BOR nasional kita 21 (persen) tiga hari yang lalu, turun 20 (persen), kemudian sekarang di angka 19 (persen)," kata Jokowi.

Jokowi menyebut BOR pasien Covid-19 di Wisma Atlet juga mengalami penurunan hingga kini berada di 9 persen. Disamping itu, dia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 150.000.

Dia meyakini kasus aktif Covid-19 bisa turun di angka 100.000 pada akhir September 2021. Oleh sebab itu, Jokowi tak mau varian Mu masuk ke Indonesia dan membuat kasus Covid-19 kembali naik.

"Jangan sampai ini (varian Mu)merusak capaian yang sudah kita lakukan," ucap Jokowi.

Sebelumnya, virus corona Varian Mu juga dikenal sebagai B.1.621 masuk dalam daftar pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.

Varian Mu juga disebut memiliki sekelompok mutasi yang mungkin membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan yang telah diperoleh banyak orang.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.